Ketika Si Kecil tidak berselera makan atau hanya memilih beberapa jenis menu tertentu, tentu GroMoms akan bingung menghadapinya. Namun, untuk mengatasi masalah ini dengan efektif, penting untuk memahami penyebabnya menjadi susah makan. Dari mulai tekstur hingga susu penambah nafsu makan, semua akan dibahas lengkap. Yuk, baca sampai habis.
Tahukah GroMoms, terdapat beberapa penyebab terjadinya kondisi ini. Mari kita bahas satu per satu.
Ketika Si Kecil memasuki tahun kedua kehidupan, umumnya mereka mulai merasa takut untuk mencoba masakan baru yang belum pernah dicicipi sebelumnya. Rasa takut ini disebut neofobia, dan merupakan alasan paling umum mengapa ia enggan menyentuh piringnya.
Moms bisa membantunya dengan terus memberikan menu baru secara rutin, bersantap bersama, serta menunjukkan bahwa hidangan baru itu aman dan tidak menakutkan sama sekali. Selain itu, jangan memaksanya. Moms perlu memberikan ia waktu dan dukungan untuk mengatasi ketakutannya.
Tahukah GroMoms, anak memiliki reseptor rasa dua kali lebih banyak daripada orang dewasa? Ini berarti indera perasanya jauh lebih sensitif, terutama terhadap hidangan dengan rasa kuat atau pahit, seperti sayuran.
Anak juga bisa menolak karena tekstur, warna, bau, penampilan, ataupun gerakan (seperti pada jeli yang bergetar, misalnya). Respons terbaik adalah dengan membiarkannya menjelajahi atau bahkan bermain dengan makanannya. Dengan begitu, ia dapat mempelajari setiap karakteristik ini, sehingga menjadi lebih akrab.
Moms juga bisa mencoba membuat hidangan terlihat menarik. Misalnya dengan memotong sayuran dengan berbagai bentuk atau membuat menu sehat menjadi gambar karakter favoritnya.
Seperti halnya orang dewasa, kelelahan juga bisa membuatnya menjadi tidak berselera makan. Hal ini bisa terjadi ketika:
Jika kelelahan saat waktu bersantap malam sering terjadi, coba jadikan waktu siang hari sebagai waktu untuk menyantap hidangan utama dalam porsi besar. Sedangkan menu lebih ringan bisa untuk waktu malam.
Si Kecil bisa saja seorang pemilih dan cenderung hanya lebih suka beberapa jenis hidangan tertentu, serta menghindari jenis yang lainnya. Menu favoritnya mungkin tetap sama untuk beberapa waktu, atau bisa berubah seiring berjalannya waktu. Namun, pada awal kehidupan, anak biasanya menyukai rasa manis. Walau begitu, ia tetap harus belajar menyukai tekstur dan rasa lain.
Balita belajar dengan meniru orang tua dan orang di sekelilingnya. Jadi, jika anggota keluarga lain mengonsumsi berbagai jenis hidangan, ia akan meniru perilaku itu seiring berjalannya waktu.
Ternyata, menurut Very Well Health, anak berusia 2 tahun sudah mampu merasakan dan memahami sensasi tubuhnya sendiri, termasuk rasa lapar. Jika Si Kecil menolak dan bersikeras merasa tidak lapar, Moms bisa menawarkan camilan sehat. Ketika ia mengalami lonjakan pertumbuhan dan melalui hari-hari dengan berbagai aktivitas, ia akan merasa lapar dan mau makan dengan sendirinya.
Selain itu, kurangi konsumsi susu atau jus yang bisa membuatnya kenyang dan tidak lagi merasa lapar. Membatasi kedua jenis minuman ini di antara waktu makan dan hanya memberikan air putih dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
Selera makan bisa hilang saat anak sedang sakit. Adapun beberapa kondisi medis yang mendasarinya, antara lain:
Jika Si Kecil menolak makan, orang tua tentu akan merasa khawatir dan kebingungan. Berikut beberapa tips yang bisa GroMoms coba agar membuat ia kembali lahap.
Beberapa cara untuk membantunya belajar kebiasaan positif, meliputi:
Meskipun beberapa anak suka mengonsumsi menu sama setiap hari, variasi menu bisa menambah warna dalam hidangan. Jika GroMoms merasa sering menyajikan jenis masakan sama berulang kali, mungkin sedikit perubahan bisa membantu membangkitkan seleranya.
Moms juga bisa membiarkannya memilih hidangan baru untuk dicoba. Dorong ia untuk ikut serta dalam perencanaan, berbelanja, dan persiapan. Ketika ikut terlibat, ia akan lebih bersemangat untuk bersantap. Selain itu, Moms juga dapat mengajarkannya tentang berbagai jenis menu sehat sekaligus membuat pengalaman makan menjadi lebih menyenangkan.
Beberapa anak tidak lagi berselera karena sudah mengonsumsi terlalu banyak camilan atau minuman sepanjang hari. Anak usia 2 tahun memiliki perut lebih kecil, sehingga mudah merasa kenyang. Ketika tidak merasa lapar saat waktunya bersantap, ia menjadi tidak berselera. Jadi, Moms bisa mengurangi camilan agar Si Kecil merasa benar-benar lapar saat waktunya makan.
Mungkin saja masalahnya bukan karena Si Kecil menolak makan, melainkan ia menolak untuk menghabiskan seluruh jenis hidangan di piringnya. Ingatlah, anak tidak membutuhkan makanan sebanyak orang dewasa. Coba berikan porsi lebih sedikit dalam piringnya. Ia bisa meminta tambahan porsi jika masih merasa lapar.
Susu merupakan sumber kalori sehat, dengan kandungan berbagai vitamin serta mineral penting yang bisa sangat berguna ketika anak tidak berselera. Susu juga bisa membantu menjaga pertumbuhan dan berat badan ideal loh, Moms.
Dengan memberikan susu sebagai tambahan, GroMoms dapat memastikan Si Kecil tetap mendapatkan nutrisi yang ia butuhkan. Ini adalah cara terbaik untuk memastikan ia tetap sehat dan tumbuh dengan baik.
Dalam perjalanan mengatasi anak sulit makan, Moms tetap harus bersabar dan mengusahakan nutrisinya tetap terjaga. Kebutuhan nutrisi ini bisa dibantu dengan memberikan susu penambah nafsu makan.
Jadi, apakah Si Kecil masih suka memilih makanannya? Bunda tidak perlu khawatir. Ada beberapa strategi yang bisa Moms lakukan untuk mengatasinya. Mau tahu? Yuk, cek selengkapnya: Anak Picky Eater, Moms? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya.
REFERENSI