Anak Usia 2 Tahun Susah Makan, Wajar Nggak Sih?

Ditulis oleh: Morigro
anak tidak mau makan

Saat seorang anak memasuki usia dua tahun, umumnya ia sudah mendapatkan nutrisi utama dari makanan yang dikonsumsinya. Nah, ketika ia menolak untuk makan, tentu GroMoms akan khawatir. Namun, ternyata wajar loh jika seorang anak dua tahun tiba-tiba susah makan. Kira kira apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak penjelasannya di sini.

Penyebab Si Kecil Susah Makan

Fase sulit makan ini biasanya terjadi karena sejumlah faktor tumbuh kembang atau lingkungan Si Kecil. Namun, umumnya sikapnya yang menolak makanan ini tidak akan berlangsung sampai berhari-hari. 

Meskipun begitu, kondisi ini tidak boleh diabaikan begitu saja, ya. Berikut beberapa hal yang menyebabkan Si Kecil susah makan, seperti:

Terbiasa Mengonsumsi Makanan Tidak Sehat 

Makanan tidak sehat seperti junk food memang mudah ditemui, tetapi ternyata terbiasa mengonsumsinya tidak baik untuk tumbuh kembang Si Kecil. Dengan mengonsumsi hidangan yang banyak mengandung gula, garam, dan lemak tambahan, ia akan terbiasa dengan rasa yang terlalu kuat, sehingga dapat menolak rasa yang lebih alami.

Secara umum, makanan alami tidak memberikan stimulasi yang sama kuatnya bagi otak Si Kecil dengan hidangan yang tinggi garam dan gula tambahan. Akibatnya, jika ia terbiasa mengonsumsi junk food sejak kecil, ia akan kesulitan beralih ke makanan yang lebih sehat di masa depan.

Picky Eater

Anak yang cenderung memilih atau menolak jenis makanan tertentu disebut picky eater. Biasanya anak dapat menjadi pemilih seperti ini ketika ia kurang terpapar jenis makanan yang beragam pada waktu memulai MPASI. 

Selain kurangnya paparan, beberapa anak memang secara alami lebih peka dalam merasakan atau melihat makanan, sehingga membuatnya lebih pemilih terhadap tekstur, warna, atau aroma tertentu. Akibatnya, mereka menjadi lebih selektif dalam memilih makanan.

Trauma Terhadap Makanan Tertentu 

Pengalaman buruk seperti dipaksa menelan makanan tertentu, atau muntah setelah mengonsumsi makanan tertentu, dapat menciptakan trauma. Trauma ini membentuk persepsi Si Kecil menjadi negatif dan menimbulkan rasa cemas terhadap hidangan tersebut. Tak hanya itu, pengalaman anak-anak yang mengalami alergi makanan juga berpotensi membentuk perasaan tidak nyaman.

Tumbuh Gigi

Ketika tumbuh gigi, gusi akan menjadi bengkak, gatal, dan lebih peka. Karena tidak nyaman dan sensasi gatal pada gusi Si Kecil, ia cenderung menghindari untuk memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya. Umumnya, penolakan untuk makan ini cenderung menghilang dengan sendirinya setelah gigi Si Kecil tumbuh sempurna.

Namun, jika GroMoms khawatir akan perubahan perilaku makan Si Kecil, ada beberapa solusi yang bisa diterapkan saat ia mengalami tumbuh gigi. Untuk mengetahui penanganan tepatnya, yuk baca artikel ini: Ciri-ciri Bayi Tumbuh Gigi dan Cara Mengatasi Gejalanya.

Kondisi Kesehatan Terganggu 

Saat terjadi penyakit infeksi seperti sakit flu, batuk, atau demam bisa menyebabkan penurunan nafsu makan Si Kecil. Penyebabnya, tenggorokan atau perutnya terasa tidak nyaman, atau memang kepala yang terasa pusing. 

Lidahnya juga akan terganggu untuk merasakan makanan, sehingga rasanya menjadi kurang enak. Akibatnya, ia menjadi semakin tidak mau makan.

Selain dipicu oleh beberapa penyebab yang telah dijelaskan, anak susah makan juga bisa disebabkan oleh adanya Gerakan Tutup Mulit (GTM). Untuk memahami penyebab anak melakukan gerakan ini cara menanganinya, baca artikel berikut yuk: Cara Mengatasi Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada Anak.

Cara Mengatasi 

Setelah mengetahui beberapa penyebab penurunan nafsu makan Si Kecil, ada beberapa cara yang bisa GroMoms lakukan untuk mengatasinya. 

  • GroMoms perlu memaparkan menu hidangan yang sering ditolak Si Kecil, meskipun Moms mungkin perlu melakukannya hingga puluhan kali. Akan lebih efektif jika Moms memaparkannya dalam jarak waktu yang agak panjang, bukan berdekatan, namun Moms tetap memberikan paparan ini secara konsisten dan Moms ikut memakan hidangan tersebut juga. Lama kelamaan, dengan paparan sebanyak ini, maka ia terbiasa dengan jenis makanan tersebut dan meminimalisirnya menjadi picky eater
  • Pada setiap menu hidangan utama, sajikan minimal satu lauk yang pasti disukai Si Kecil. Cara ini membuatnya tetap mau menerima makanan, walaupun hanya sebagian saja. 
  • Bersantap bersama akan memberikan efek yang positif untuk Si Kecil. Ketika melihat GroMoms dan GroDads mengonsumsi hidangan yang sama dengannya, maka ia akan tertarik untuk mencoba makanan tersebut.
  • Miliki jadwal makan yang teratur. Si Kecil setidaknya harus sarapan, makan siang, makan malam, dan mengonsumsi camilan sehat 2 kali dalam sehari. Jarak antara kelima asupan ini harus diatur, agar ia memiliki cukup ruang dalam tubuhnya untuk mengonsumsi makanan utama. 
  • Tidak ada distraksi ketika waktu makan dimulai. Jika Si Kecil tidak menonton ataupun bermain sambil mengunyah, maka ia akan terbiasa fokus mengonsumsi makanan.
  • Moms juga perlu mengelola ekspektasi Moms dalam mengajaknya makan, misalnya memberikan toleransi agar ia menyantap makanannya dalam 30 menit. Jika ia ternyata membutuhkan waktu lebih dari itu untuk membangkitkan selera makannya sendiri, berarti ia memang sudah bosan dan tidak tertarik lagi untuk makan ya, Moms.

Namun, jika Si Kecil tetap menolak makan dengan gerakan tutup mulut atau GTM, jangan khawatir, Moms. Ada banyak strategi lain yang bisa dicoba untuk mengatasi GTM. Untuk lebih lengkapnya, yuk, pelajari cara-cara efektif menangani GTM pada batita di artikel berikut ini: Atasi GTM pada Batita tanpa Tersedak Dengan Cara Ini.

Menu Makanan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan

Mengatasi nafsu makan Si Kecil yang menurun membutuhkan kreativitas dalam penyajian hidangan. Penting untuk GroMoms menyajikan makanan yang sehat, bervariasi dan menarik untuknya. Inilah beberapa hidangan yang bisa Moms coba buat di rumah. 

  • Sarapan

Ajak Si Kecil membuat sarapan sederhana seperti roti panggang dengan selai buah atau selai kacang. Membuat makanan sendiri ternyata dapat memicu dorongan untuk mengonsumsinya. Jika Si Kecil suka dengan buah, coba sajikan oatmeal dengan campuran susu yang ditambah potongan buah dan madu. 

  • Makan Siang 

Apakah Si Kecil menyukai nuget? Dibandingkan membeli nuget beku, GroMoms bisa  membuat variasinya di rumah. Nuget buatan sendiri mudah dikreasikan dengan campuran sayuran di dalamnya, sehingga kebutuhan protein dan seratnya dapat terpenuhi dalam satu kali suap. 

  • Makan Malam

Sajikan hidangan dengan protein tinggi di malam hari agar ia kenyang lebih lama, misalnya menu seperti ikan goreng atau sup ayam. 

  • Camilan Sehat

Selain hidangan utama, GroMoms bisa membuat menu camilan yang sehat, untuk diberikan 2 kali sehari di antara menu makanan utama. Sebaiknya jauhi camilan berkemasan agar nutrisinya tetap seimbang. 

Buah-buahan yang dipotong atau dijus bisa menjadi pilihan camilan sehat yang mudah dibuat. Selain itu bisa juga kreasikan buah-buahan ini menjadi smoothies atau puding buah. Tak hanya buah, potongan keju ataupun yoghurt yang dibekukan bisa menjadi salah satu pilihannya.

Bagaimana Jika Si Kecil Tidak Mau Makan Nasi dan Minum Susu?

Ketika Si Kecil mulai sering menolak makan dan minum susu, GroMoms akan mulai merasa panik. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membuatnya tertarik untuk makan kembali, seperti berikan pilihan hidangan yang beragam setiap harinya. GroMoms juga bisa menyajikannya dengan bentuk yang lucu dan menarik agar Si Kecil tertarik. 

Ketika ia menolak makan nasi, jangan dipaksa untuk mengonsumsi nasi, sebab mungkin memang ia merasa bosan dengan tekstur dan rasa nasi. Solusinya berupa memilih alternatif karbohidrat lainnya, misalnya kentang, oatmeal atau pasta. 

GroMoms bisa mengajak Si Kecil untuk memasak bersama, paparan bahan masakan dan proses yang dilakukan ternyata memberi dampak positif terhadap nafsu makannya. Rasa bangga ketika membantu memasak, membuatnya ingin mencoba hasil masakannya sendiri.

Nah, meskipun GroMoms kini sedang mencoba memberikan hidangan lain untuk membuat Si Kecil mau makan lagi, GroMoms perlu mengatur agar semua menunya tetap mengandung cukup nutrisi untuk Si Kecil, ya. Sebab, dengan nutrisi yang cukup dan seimbang, maka tumbuh kembangnya akan tetap optimal meskipun ia sedang susah makan. 

Nah, untuk menjaga agar nutrisinya tetap seimbang, baca panduan praktisnya di sini, yuk: Panduan Gizi Seimbang untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak.

Referensi:

  1. Food Navigator. Junk food could reduce appetite for healthier balanced diet. Diakses 2 Februari 2024. https://www.foodnavigator.com/Article/2014/08/29/Junk-food-could-reduce-appetite-for-healthier-balanced-diet
  2. First 5 California. What Can Cause a Loss of Appetite in Children? Diakses 2 Februari 2024. https://www.first5california.com/en-us/articles/what-can-cause-a-loss-of-appetite-in-children
  3. Riley Children’s health. Your Child’s Appetite Has Changed: When to Worry. Diakses 2 Februari 2024. https://www.rileychildrens.org/connections/your-childs-appetite-has-changed-when-to-worry
Morigro mendukung program ASI Eksklusif