Jenis Gangguan Makan pada Si Kecil dan Cara Mengatasinya

Ditulis oleh: Morigro
gangguan makan pada anak

Beberapa jenis gangguan makan yang sering dialami oleh Si Kecil adalah picky eating dan susah makan. Masalah ini jika tidak segera diatasi tentu akan mengganggu asupan nutrisinya. Namun, GroMoms tidak perlu khawatir karena artikel akan menjelaskan apa saja penanganan tepat yang perlu diberikan untuk mengatasi masalah tersebut. Yuk, baca selengkapnya di sini. 

Jenis Gangguan Makan pada Si Kecil

GroMoms, gangguan makan pada anak bisa berbeda-beda. Selain dari gejalanya, tingkatan gangguan ini juga bisa beragam, dari tingkatan ringan hingga berat. Beberapa jenis gangguan berikut merupakan yang sering terjadi pada anak-anak.

Picky Eater

Picky eater merupakan sebutan untuk Si Kecil yang pilih-pilih makanan. Ia akan menolak mencoba variasi baru atau bahkan hanya suka beberapa variasi saja. Gangguan makan ini sangat sering terjadi terlebih pada anak-anak balita, dan terjadi karena mereka mulai memiliki preferensi makanannya sendiri yang bisa saja berubah sewaktu-waktu.

Untuk menghadapi Si Kecil yang picky eater, GroMoms perlu membuat variasi pada makanan dengan cara yang kreatif. Misalnya seperti membentuk hidangan menjadi bentuk binatang, menggunakan kombinasi warna cerah, atau menghiasnya dengan nori atau bahan lainnya. Anak seperti ini bukan tidak mau makan sama sekali, namun hanya perlu dikenalkan dengan berbagai jenis baru dengan cara yang menyenangkan.

Untuk GroMoms yang ingin tahu lebih lanjut bagaimana dampak perilaku ini terhadap kesehatan Si Kecil dan sekaligus cara terbaik dalam menghadapinya, yuk baca artikel berikut ini: Dampak Anak Suka Pilih-pilih Makanan untuk Kesehatan dan Mental

Suka Mengemut Makanan

Ini juga merupakan salah satu gangguan makan yang sering terjadi, Si Kecil hanya mengemut dan menyimpan makanan tersebut di dalam mulut. Mengemut ini sebetulnya normal terjadi jika hanya sesekali saja. Jika dibiarkan terus menerus, seringkali Si Kecil akan memuntahkannya kembali.

GroMoms bisa memastikan terlebih dahulu apakah gerakan rahang mulut Si Kecil sudah bekerja dengan baik atau belum, dengan memberikan teether sambil melihat responnya. 

Jika Si Kecil masih tidak mau menelan makanannya, coba berikan variasi tekstur dan porsi yang lebih sedikit. Bisa jadi Si Kecil tidak cocok dengan teksturnya dan ukurannya, atau bisa juga karena mereka masih kenyang. Beri jeda antar suapan agar makanan yang diemut dalam mulutnya tidak terlalu banyak. 

Ada baiknya juga perhatikan gusi dan keadaan dalam mulutnya ya, Mom. Sebab, mungkin juga ia mengemut karena salah satu giginya baru tumbuh. Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa ia sedang mengalami sariawan, sehingga mengemut menjadi lebih terasa nyaman baginya.

Kemudian, terdapat juga kondisi dimana anak diberi asupan makan nasi pada larut malam dan ia mengemutnya hingga tertidur. Apabila dibiarkan, maka kondisi giginya akan mengalami kerusakan dan rasa sakit akan mulai timbul. Untuk mengetahui kondisi apa yang dimaksud dan pencegahannya, yuk, simak artikel ini: Cara Mencegah Karies Gigi pada Si Kecil.

Susah Makan

Susah makan merupakan kondisi ketika Si Kecil menolak semua menu yang diberikan, termasuk makanan kesukaannya. Hal ini bisa dikarenakan berbagai hal, di antaranya:

  • Si Kecil terlalu banyak mengonsumsi makanan pada hari sebelumnya.
  • Nafsu makan yang naik turun.
  • Terbiasa mengunyah makanan sambil melakukan sesuatu, seperti menonton di ponsel. 
  • Tidak suka makanan dalam hal bentuk, aroma, warna, atau tekstur tertentu. 

Untuk mengurangi gangguan ini, GroMoms bisa menawarkan variasi lain sampai ia tertarik. Namun, perlu diingat untuk tidak memaksa anak untuk makan dan melakukannya secara berkala. Selain itu, terdapat banyak cara lain yang dapat dilakukan oleh GroMoms untuk membantu Si Kecil agar kembali memiliki nafsu makan yang baik. Yuk, baca selengkapnya di sini: Cara Menambah Nafsu Makan Anak yang Mudah

Jika gangguan makan disertai gejala berikut, ada baiknya untuk segera mengunjungi dokter anak terdekat, ya:

  • Susah makan dalam durasi lebih dari seminggu.
  • Hanya tertarik dengan kurang dari 20 jenis makanan.
  • Hanya menyukai menu dari produk tertentu.
  • Berkurangnya berat badan.
  • Memberikan reaksi menolak yang berlebihan ketika diajak makan, misalnya berteriak, lari, menangis, atau melempar benda.

Namun, jika gejala tersebut tidak terlihat pada Si Kecil, GroMoms dapat menerapkan beberapa hal agar gangguan makanannya bisa teratasi. Untuk solusinya, yuk baca artikel ini: Penyebab Anak Susah Makan dan Cara Mengatasinya.

Penyebab Umum Gangguan Makan

Belum ada penelitian yang menyebutkan secara spesifik penyebab utama gangguan makan pada Si Kecil. Namun, para ahli kesehatan menyimpulkan bahwa ada beberapa hal yang memicu masalah ini.

Terdapat 2 faktor yang berpotensi menyebabkan gangguan makan pada Si Kecil, antara lain:

  • Genetika. Orang tua yang memiliki riwayat gangguan makan juga berpotensi diturunkan pada Si Kecil.
  • Faktor Biologis. Perubahan hormon yang mempengaruhi otak juga dapat menimbulkan masalah ini.

Cara Mengatasi Gangguan Makan

Gangguan makan yang terjadi dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan risiko bagi Si Kecil, misalnya kurang nutrisi sehingga tumbuh kembangnya terhambat. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini ada beberapa hal yang dapat GroMoms lakukan, seperti:

  • Berkonsultasi ke dokter untuk pengecekan dan perawatan yang tepat.
  • Pengobatan berdasarkan anjuran dokter.
  • Terapkan feeding rules dan menyajikan makanan bergizi seimbang.

Lengkapi Kebutuhan Nutrisi Si Kecil dengan Susu Pertumbuhan

Ketika gangguan makan terjadi pada Si Kecil, tidak jarang dia hanya mau mengonsumsi sesuatu yang mudah dicerna, seperti minum segelas susu pertumbuhan. Minum susu akan memberikan kesan berbeda karena Si Kecil tidak akan melihat sendok, garpu, piring, dan makanan di depannya. 

Saat ini, sudah ada susu pertumbuhan yang bisa membantu melengkapi berbagai kebutuhan nutrisi hariannya. Selain itu juga meningkatkan nafsu makan Si Kecil untuk membantu menaikkan berat badannya dengan variasi yang pasti disukai Si Kecil. Di dalamnya terdapat minyak ikan yang dapat membantu meningkatkan nafsu makan anak. 

Selain itu, susu pertumbuhan di masa kini juga mengandung prebiotik dan probiotik yang dapat menyehatkan sistem pencernaan. Susu pertumbuhan tertentu bahkan juga mengandung vitamin A, C, dan zinc, yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga menghindarkannya dari infeksi yang dapat mengganggu pencernaan. Dengan sistem pencernaan yang sehat ini, maka tentu selera makannya akan meningkat. 

Tertarik mencoba susu pertumbuhan tersebut? GroMoms, baca selengkapnya di sini yuk: Susu Anak untuk Menambah Nafsu Makannya.

Referensi: 

  • Healthy Children. 10 Tips for Parents of Picky Eaters. Diakses tanggal 1 Desember 2023. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/nutrition/Pages/Picky-Eaters.aspx 
  • Kids Health. Toddlers at the Table: Avoiding Power Struggles. Diakses tanggal 1 Desember 2023. https://kidshealth.org/en/parents/toddler-meals.html
  • Dr Browns Baby. Tips to Solve Common Eating Issues. Diakses tanggal 1 Desember 2023. https://www.drbrownsbaby.com/tips-to-solve-common-eating-issues/.
Morigro mendukung program ASI Eksklusif