GroMoms perlu melatih anak untuk memiliki pola makan sehat sejak dini agar ia terbiasa dengan pilihan makanan yang tinggi nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral.
Ini akan membantunya membangun dasar kesehatan yang kuat, mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serta mengurangi risiko masalah kesehatan di masa depan. Yuk ketahui aturan makanan sehat untuk anak dan bagaimana cara melatihnya berikut ini.
Dengan menerapkan pola makan sehat, maka GroMoms akan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil. Tubuh pun akan lebih lancar dalam mencerna nutrisi dari makanan.
Dengan makan teratur dan pemberian cukup nutrisi, Si Kecil akan tumbuh sehat. Ia juga akan terhindar dari kekurangan gizi, namun juga tidak akan sampai mengalami kegemukan ataupun gangguan kesehatan lainnya. Berikut ini aturan pola makan yang sehat untuk anak:
Sarapan pagi sangat penting untuk memberikan energi dan konsentrasi yang baik untuk anak-anak sepanjang hari. Sebaiknya sarapan dilakukan sekitar pukul 6:30 hingga 7:00 pagi.
Pastikan anak mengonsumsi menu sarapan yang sehat, seperti telur, ikan, sayur, atau buah-buahan. GroMoms juga bisa memberikan anak susu di pagi hari. Susu mengandung vitamin dan mineral penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Sediakan camilan sehat untuk anak di antara sarapan dan makan siang. Ini dapat berupa potongan buah atau sayuran segar, yogurt rendah lemak, atau kacang-kacangan. Camilan sehat membantu menjaga nafsu makan anak dan memberikan nutrisi tambahan.
Makan siang sebaiknya mencakup sumber protein seperti daging, ikan, atau tahu, disertai dengan sayuran berwarna-warni dan biji-bijian. Hindari makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh dan gula tambahan. Pastikan makan siang anak seimbang dan bergizi.
Camilan sore bisa berupa buah segar, yogurt rendah lemak, atau kacang-kacangan. Camilan sore bisa berupa buah, yogurt, atau kacang-kacangan. Hindari camilan tinggi gula tambahan dan makanan ringan yang kurang sehat.
Camilan ini membantu anak mengisi kekosongan antara makan siang dan makan malam, serta memberikan nutrisi tambahan yang dibutuhkan.
Makan malam sebaiknya mencakup porsi seimbang antara protein, sayuran, dan karbohidrat. Pilih makanan yang dimasak dengan cara yang sehat, seperti dipanggang atau direbus. Hindari makanan berat yang dapat mengganggu tidur malam anak.
Makanan berat yang sebaiknya dihindari pada makan malam adalah makanan yang mengandung tinggi lemak jenuh dan makanan tinggi gula tambahan, seperti makanan cepat saji, makanan yang digoreng dalam minyak yang berlebihan, kue-kue manis, dan minuman bersoda.
GroMoms dapat memberikan Si Kecil susu di malam hari, sekitar 30 menit hingga 1 jam sebelum waktu tidur. Selain kaya nutrisi, susu juga memberikan efek menenangkan yang membantu anak untuk merasa rileks sebelum tidur.
Menerapkan pola makan sehat dapat dilakukan dengan cara sederhana. Strateginya, yaitu membuat jadwal makan teratur, memberikannya makanan selingan atau ngemil, dan membatasinya terhadap makanan tertentu.
Biasakanlah agar ia makan secara teratur sebanyak 3 kali dalam sehari. Dengan waktu makan teratur akan membuat sistem pencernaannya bekerja secara teratur pula.
Cara ini dapat mencegah sistem pencernaan bekerja secara terus menerus, sehingga dapat meminimalisir produksi gas asam secara berlebihan. Selain itu, tubuh juga memperoleh cukup waktu untuk mencerna makanan dan menyerap nutrisi dengan optimal.
GroMoms, jangan biarkan anak langsung tidur setelah makan ya karena bisa memicu masalah pencernaan hingga gangguan tidur. Untuk informasi selengkapnya, baca di sini: Bahaya Anak Langsung Tidur Setelah Makan.
Seiring dengan bertambahnya usia, rasa ingin tahunya terhadap lingkungan sekitar juga semakin tinggi. Alhasil, aktivitas eksplorasi setiap harinya juga semakin banyak. Jadi, wajar apabila ia merasakan lapar sebelum waktunya makan, karena energi yang diperlukan juga semakin banyak.
Berikanlah ia makanan selingan berupa jajanan sehat secara cukup. GroMoms bisa membuat jajanan sendiri di rumah, sehingga takaran nutrisinya pas.
Wajar apabila Si Kecil cenderung memilih jajanan manis. Itu karena ia memerlukan energi tambahan untuk mengimbangi aktivitas sehari-harinya. Namun, berikanlah pantangan agar ia tidak mengkonsumsi jajanan itu secara berlebihan, karena dapat mengakibatkan obesitas.
Selain itu, jangan biarkan ia menjadi selective eater saat merasakan bosan terhadap suatu makanan. Misalnya, jika Si Kecil bosan menyantap nasi nasi, maka pastikan ia mau untuk mengonsumsi kentang atau sejenisnya yang memiliki kandungan nutrisi hampir sama dengan nasi. Hal ini bertujuan untuk mencegahnya mengalami kekurangan nutrisi akibat ia menolak makanan dengan golongan nutrisi yang sama.
Memberikan porsi yang terlalu besar mungkin menyebabkan anak makan berlebihan, yang dapat mengarah pada masalah obesitas dan gangguan makan di masa depan. Di sisi lain, beberapa anak malah menjadi tidak nafsu makan ketika melihat porsi yang besar, sehingga penting untuk menyajikan porsi yang sesuai dengan kebutuhan dan nafsu makan mereka.
Sedangkan memberikan porsi yang terlalu kecil bisa mengakibatkan anak kekurangan nutrisi dan masalah pertumbuhan. GroMoms dapat menyajikan anak makanan dalam porsi kecil tapi lebih sering, sehingga mereka bisa habiskan makanan dengan mudah.
Untuk memperkenalkan beragam menu makanan sehat secara kreatif kepada anak, Moms dapat mencoba berbagai strategi yang membuat makanan terlihat lebih menarik dan menyenangkan. Berikut adalah beberapa ide:
Dengan tersebut, GroMoms dapat membuat makanan sehat menjadi lebih menarik bagi anak dan membantu mereka untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik.
Untuk mencapai pola makan sehat dengan nutrisi yang seimbang, komposisinya harus memenuhi prinsip gizi yang tepat. Nutrisi-nutrisi yang harus terdapat dalam pola makan sehat balita termasuk:
Protein adalah nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak. Makanan seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan produk susu merupakan sumber protein yang baik.
Serat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit. Buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan mengandung serat yang penting dalam pola makan anak.
Lemak sehat, terutama asam lemak omega-3 dan omega-6, penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf. Sumber lemak sehat meliputi ikan berlemak, alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
Karbohidrat memberikan energi penting untuk aktivitas sehari-hari. Pilih karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian utuh, roti gandum, nasi merah, dan pasta gandum utuh, daripada karbohidrat olahan.
Alternatif nasi bukan hanya kentang saja, ada beberapa pilihan sumber karbohidrat lainnya yang dapat GroMoms perkenalkan pada Si Kecil. Yuk baca informasi selengkapnya di sini: Pengganti nasi untuk anak yang susah makan.
Vitamin dan mineral seperti vitamin A, C, D, E, B, serta seng, tembaga, dan seng sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh. Pastikan anak mendapatkan berbagai jenis makanan yang mengandung vitamin dan mineral ini untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatannya.
Apabila GroMoms tidak menerapkan pola makan sehat pada Si Kecil, maka Si Kecil rentan mengalami gangguan pertumbuhan fisik, perkembangan otak terhambat, mudah stres, dan kemungkinan besar mengalami obesitas.
Kurangnya asupan nutrisi pun juga akan menghambat perkembangan otak Si Kecil. Dampak buruknya, keterampilan motorik dan kognitifnya pun berkembang dengan lambat. Jika ini berlangsung dalam jangka waktu lama, maka kecerdasannya menjadi lamban pula dalam berkembang.
Kurangnya asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh akan mengganggu kesehatannya. Dengan kata lain, kemampuan sistem imunnya menurun sehingga berbagai macam bakteri dan virus gampang masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan penyakit. Proses penyembuhan juga berlangsung lama karena kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi.
Penyakit yang dialaminya dalam waktu lama akan membuatnya merasa stres. Jika ini tak kunjung mendapatkan penanganan tepat, maka kondisinya bisa menjadi lebih parah karena mengalami depresi akibat penyakitnya.
Jika Si Kecil mengkonsumsi jajanan secara berlebihan dan terbiasa ngemil, maka ia akan rentan mengalami obesitas. Sebab, umumnya anak-anak senang mengemil jajanan dengan kandungan gula tinggi, sehingga kandungan gula itu akan mengendap dan memperbesar jaringan adiposa dalam tubuhnya. Dampaknya, ia menjadi kegemukan.
Jika menu Si Kecil tidak mengandung nutrisi sesuai kebutuhannya, maka ia dapat kekurangan gizi. Akibatnya, tinggi badannya dan berat badannya tidak akan bertambah sesuai jenjang usianya. Selain itu, organ-organ tubuh lainnya juga ikut terganggu.
Ketika GroMoms telah membuatkan jadwal makan teratur untuknya, mungkin saja untuk sementara ia akan kesulitan diajak makan tepat waktu. Penyebabnya karena selera makannya sedang berkurang. Nah, ada beberapa hal yang menyebabkan nafsu makannya menurun. Yuk cari tahu penyebabnya di sini: Penyebab Nafsu Makan Anak Menurun, Apa Saja?