Cara MengatasiAnak Tidak Nafsu Makan Sayur

Morigro July 4, 2023
anak tidak nafsu makan sayur

Sayuran kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya untuk memenuhi kebutuhan tubuh anak-anak. Namun, anak sering kali tidak nafsu makan sayur karena mereka mungkin belum terbiasa dengan rasanya yang agak pahit atau teksturnya yang berbeda.

Untuk mengatasi masalah ini, GroMoms bisa mencoba berbagai strategi, seperti memperkenalkan sayur secara bertahap, menghidangkan sayur dalam berbagai hidangan yang menarik, serta melibatkan anak dalam proses memasak. Yuk ketahui tips dan trik mengatasi anak tidak nafsu makan berikut ini.

Penyebab Anak Tidak Nafsu Makan Sayur 

Ada beberapa penyebab umum mengapa anak seringkali menolak makan sayur. Berikut beberapa penyebabnya:

  • Rasa yang tidak disukai karena seringkali memiliki rasa pahit atau tidak biasa bagi lidahnya yang sensitif. Ia cenderung lebih suka makan makanan manis atau gurih. Jika ia tidak menyukai rasanya, maka ia menolak mengonsumsinya.
  • Tekstur yang tidak disukai. Kebanyakan anak lebih memilih makanan dengan tekstur lembut atau halus. 
  • Jika anak pernah memiliki pengalaman buruk, misalnya dipaksa atau merasakan rasa yang tidak enak, dapat membuatnya enggan mencoba makan sayur.
  • Jika anak melihat orang tua atau temannya tidak makan sayur, ia akan mengikuti contoh tersebut.

Cara Mengatasi Anak yang Tidak Nafsu Makan Sayur 

Dengan menggunakan strategi yang tepat, GroMoms dapat membantu anak mengembangkan kebiasaan sehat dalam mengonsumsi sayuran. 

Menyajikan Sayur dengan Menarik

Salah satu alasan utama anak menolak makan sayur adalah karena merasa tidak tertarik dengan tampilan dan rasanya. Oleh karena itu, penting untuk menyajikan hidangan sehat dengan menarik. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

  • Campurkan sayuran hijau dengan sayuran berwarna cerah seperti paprika merah, wortel, maupun bawang bombay. Ini dapat memikat minatnya untuk mencoba.
  • Potong sayuran menjadi bentuk menarik, seperti potongan wortel yang menyerupai bunga. Bisa juga dengan menyusun brokoli agar menyerupai rambut kribo atau pohon. Dengan mengubah tampilan hidangan menjadi unik, akan dapat membuat anak lebih tertarik untuk makan.

Melibatkan Anak dalam Proses Memasak dan Memilih Sayur

Mengajak anak untuk ikut memasak dan memilih sayur dapat memberikan rasa memiliki dan meningkatkan minat untuk mengonsumsinya. Berikut adalah beberapa cara yang dapat GroMoms coba:

  • Bawa anak ke pasar atau supermarket dan ajak untuk memilih sayur yang ingin dicoba. Ajarkan tentang berbagai jenis dan manfaatnya untuk kesehatan.
  • Ajak anak untuk membantu mencuci, membersihkan, bahkan memotong sayuran. Beri tahu tentang manfaat dari nutrisi di dalamnya. Dengan melibatkannya dalam proses persiapan makanan, ia akan merasa lebih tertarik untuk mencoba makanan yang ia bantu siapkan.
  • Ajarkan anak cara mengolah sayuran yang sederhana, misalnya dengan menumis atau membuat salad. Dengan memberikan keterampilan memasak, ia akan merasa bangga dan lebih termotivasi untuk mencicipi hasil karyanya sendiri.

Kenalkan Sayur dalam Bentuk Camilan

Anak mungkin lebih menerima sayur jika disajikan dalam bentuk camilan. Potong sayuran seperti wortel, ketimun, atau sumpit tomat ceri menjadi potongan kecil yang mudah dipegang dan dimakan. 

Sertakan hummus, saus yogurt, atau saus lain yang disukai sebagai tambahan untuk membuatnya lebih lezat. Dengan memberikan sayuran sebagai camilan yang menarik, anak dapat secara perlahan terbiasa dengan rasa dan tekstur sayur.

Tawarkan Sayur yang Berwarna Cerah

Sayuran berwarna cerah seperti paprika merah, brokoli, kentang manis, dan wortel seringkali lebih menarik bagi anak-anak. Warna-warna cerah ini dapat menciptakan daya tarik visual yang membuat sayur terlihat lebih menarik. 

Cobalah mencampur berbagai sayur dengan warna yang berbeda dalam hidangan, seperti dalam sajian salad, atau tambahkan sayuran dalam hidangan favorit, seperti tumis sayur atau sup hangat.

Beri Contoh yang Baik

Anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Jadi, penting untuk memberikan contoh positif dalam mengonsumsi sayur. Pastikan bahwa sebagai orang tua atau pengasuh, GroMoms juga menikmati sayur dan menjadikannya sebagai bagian penting dari makanan keluarga. 

Ajak anak makan bersama dan tunjukkan bahwa sayur adalah makanan yang enak dan sehat. Dengan memberi contoh positif ini, anak lebih mungkin terbuka untuk mencoba dan menyukai sayuran.

Makanan Tinggi Nutrisi Selain Sayur untuk Anak

Tentu, ada beberapa makanan pengganti yang dapat GroMoms berikan untuk memenuhi nutrisi. Meskipun tidak menggantikan manfaat sayur dengan sepenuhnya, makanan pengganti ini tetap dapat memberikan sejumlah gizi penting. Berikut beberapa contohnya:

Buah-buahan

Meskipun tidak sama persis dalam hal komposisi nutrisi, buah tetap memberikan vitamin, mineral, maupun serat. Cobalah untuk memperkenalkan berbagai jenis buah dengan rasa manis, seperti apel, pisang, jeruk, anggur, atau pun stroberi.

Makanan Berbasis Kacang-kacangan

Kacang-kacangan seperti kacang almond, kacang tanah, atau kacang merah dapat menjadi alternatif yang baik karena mengandung protein nabati, serat, vitamin, serta mineral. GroMoms bisa memberikan makanan dengan bahan utama dari kacang-kacangan, seperti hummus, selai kacang, es kacang merah, serta hidangan dengan tambahan kacang-kacangan seperti tumis atau salad.

Yogurt atau Kefir

Yogurt dan kefir adalah produk susu fermentasi yang kaya akan probiotik, sehingga dapat meningkatkan kesehatan pencernaan. Makanan ini dapat memberikan nutrisi penting seperti kalsium serta protein. Pilihlah varian rendah gula dan bebas tambahan pewarna atau perasa buatan.

Telur

Telur adalah sumber protein berkualitas tinggi dengan kandungan vitamin D, vitamin B12, maupun zat besi. Telur dapat dimasak dalam berbagai cara menarik, seperti omelet, telur rebus, atau tamago.

Makanan Berbasis Biji-bijian

Biji-bijian seperti quinoa, beras merah, maupun gandum utuh merupakan sumber karbohidrat sehat dan mengandung serat, vitamin, serta mineral. GroMoms bisa mencoba memasukkan makanan berbasis biji-bijian ini dalam menu harian, seperti nasi merah, roti gandum utuh, atau salad quinoa.

Perlukan Suplemen dan Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak?

Jika GroMoms ingin memberikan suplemen atau vitamin tambahan, GroMoms perlu meminta saran dulu dari dokter atau ahli gizi agar dapat mempertimbangankannya hingga matang. Secara umum, sebagian besar anak memiliki pola makan yang seimbang dan beragam tidak memerlukan suplemen atau vitamin tambahan. Anak dapat memperoleh cukup nutrisi melalui makanan sehari-hari.

Namun, ada beberapa situasi di mana pemberian suplemen dan vitamin tambahan dapat dipertimbangkan:

Kekurangan Nutrisi

Jika anak mengalami kekurangan nutrisi tertentu, seperti zat besi, vitamin D, atau vitamin B12, dokter atau ahli gizi mungkin merekomendasikan pemberian suplemen untuk membantu memenuhi kebutuhan gizinya.

Gangguan Penyerapan Nutrisi

Beberapa kondisi medis atau gangguan pencernaan tertentu dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi dalam tubuh. Dalam kasus-kasus seperti itu, dokter mungkin meresepkan suplemen atau vitamin tambahan untuk memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang dibutuhkan.

Diet Khusus atau Pembatasan Makanan

Jika anak mengikuti diet khusus, misalnya diet vegetarian atau diet yang membatasi makanan tertentu, seperti alergi atau intoleransi makanan, ada kemungkinan anak tidak mendapatkan semua nutrisi sesuai kebutuhannya. Dalam situasi ini, dokter atau ahli gizi dapat merekomendasikan suplemen atau vitamin tambahan yang sesuai.

Susu Penambah Nafsu Makan Anak 

Untuk melengkapi nutrisi tidak selalu harus dengan memberikan suplemen loh, GroMoms. Alternatif yang dapat GroMoms lakukan dapat berupa pemberian susu pertumbuhan, asalkan susu ini mengandung nutrisi lengkap sesuai kebutuhannya. Untuk mengetahui apa pilihan susu yang tepat, baca artikel ini yuk: Rekomendasi susu pertumbuhan untuk anak susah makan.

Susu berperan penting dalam memenuhi kebutuhan gizi karena mengandung sejumlah nutrisi esensial yang dibutuhkan untuk tumbuhkembangnya. Berikut adalah beberapa nutrisi penting dalam susu beserta perannya dalam memenuhi kebutuhan harian anak:

Protein

Susu mengandung protein berkualitas tinggi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otot, tulang, dan jaringan tubuh lainnya. Protein juga berperan dalam pembentukan enzim maupun hormon. 

Kalsium

Susu adalah sumber utama kalsium, suatu mineral untuk membentuk dan memperkuat tulang.  Kalsium juga berperan dalam fungsi otot, sistem saraf, sera pembekuan darah. 

Vitamin D

Vitamin D berperan penting dalam penyerapan kalsium dan fosfor, serta kesehatan tulang. Selain itu juga berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan jantung, dan otak. 

Vitamin B12

Berperan dalam pembentukan sel darah merah, fungsi saraf, maupun sintesis DNA. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia dan masalah fungsi saraf.

Lemak dan Energi

Susu mengandung lemak untuk asupan energi dan membantu penyerapan beberapa vitamin tertentu. Lemak juga berperan dalam pembentukan sel-sel saraf dan menjaga kulit dan rambut tetap sehat. 

Namun, penting untuk mencatat bahwa kebutuhan nutrisi setiap anak itu berbeda-beda. Sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, susu dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya, terutama dalam hal protein, kalsium, vitamin D, vitamin B12, maupun lemak.

Cari tahu lebih lengkap tentang susu untuk tumbuh kembang anak di sini yuk: Cara Memilih Susu Anak yang Sesuai dengan Kebutuhannya

Morigro mendukung program ASI Eksklusif