Anak sembelit atau susah BAB termasuk kondisi yang akan GroMoms sering temui. Biasanya ditandai dengan frekuensi BAB yang berkurang, feses menjadi keras dan kering, muncul ketidaknyamanan pada perut, dan sering sakit perut.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya masalah ini, salah satunya kurang mengonsumsi makanan kaya serat atau sedang dalam masa proses toilet training. Ketahui penyebab hingga cara mengatasinya berikut ini yuk GroMoms.
Faktor umum yang paling sering menyebabkan Si Kecil mengalami sembelit adalah kurangnya mengonsumsi makanan berserat. Namun, sebenarnya masih banyak pemicu lainnya. Dilansir dari Mayo Clinic banyak penyebab yang menimbulkan masalah ini, antara lain:
Selain hal-hal yang disebutkan di atas. Riwayat keluarga, kondisi kesehatan anak, hingga efek samping obat-obatan juga dapat menyebabkan sembelit pada anak.
Anak yang mengalami sembelit dapat dikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Pastikan GroMoms rutin menanyakan atau memastikan kondisi pencernaan anak. Dikhawatirkan rasa sakit akibat sembelit membuat anak tidak mau buang air besar sehingga dapat membuat sembelitnya semakin parah.
GroMoms, jangan khawatir apabila Si Kecil mengalami sembelit. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Berikut ini cara-caranya.
Mencukupi kebutuhan cairan tubuh merupakan hal krusial. Jika tubuh mengalami kekurangan cairan secara terus-menerus, maka kemungkinan besar sejumlah organ tubuh akan mengalami penurunan kondisi. Jadi, pastikanlah agar asupan cairannya selalu terpenuhi. Kandungan cairan dalam tubuh juga dapat membantu melunakkan feses, sehingga dapat melancarkan BAB-nya.
Selain cairan, serat juga memiliki fungsi sama. Itu karena serat dapat mengembang atau meningkatkan volumenya saat berada di dalam usus dan membuat feses menjadi lunak. Oleh karenanya proses BAB-nya bisa menjadi lebih lancar.
Selain membakar kalori dalam tubuh, mengajaknya untuk melakukan aktivitas fisik sehari-hari juga berperan untuk melancarkan peredaran darahnya. Lancarnya peredaran darah tentu menjadikan proses metabolisme menjadi optimal. Pada sistem pencernaan, peredaran darah yang lancar dapat memaksimalkan pergerakan peristaltik sehingga proses pencernaan pun menjadi lancar.
GroMoms, jika Si Kecil mengalami susah BAB dalam jangka waktu lama, lakukanlah pemeriksaan ke dokter. Ada kemungkinan ia mengalami penyakit tertentu pada sistem pencernaan yang harus diatasi dengan pemberian obat atau suplemen dengan dosis tepat.
Latihlah ia untuk melakukan proses BAB secara rutin, misalnya setiap pagi hari. Dengan demikian, sistem pencernaannya akan terangsang untuk mengikuti waktu rutin tersebut. Selain itu, melakukan proses BAB secara rutin juga dapat mencegah feses menumpuk yang dapat memicu munculnya sejumlah penyakit pada usus.
Lingkungan yang nyaman juga dapat mempengaruhi kelancaran dalam proses BAB-nya. Selain itu, jangan membuatnya merasa ditekan dan menyebabkannya menjadi terburu-buru. Berikan ia waktu cukup saat BAB, sehingga ia merasa nyaman. Hal itu dapat melancarkan otak untuk memberikan stimulasi kepada usus.
Setelah sembuh dari sembelit, anak juga mungkin tidak nafsu makan karena perut mereka masih merasa tidak nyaman dan terasa penuh setelah mengalami sembelit. Gromoms, yuk ikuti panduan cara cara mengembalikan nafsu makan berikut ini: Cara Mengembalikan Nafsu Makan Anak Setelah Sakit.
Untuk menghindari terjadi susah BAB pada anak, GroMoms perlu menyajikan pilihan makanan yang kaya akan serat. Berikut rekomendasinya, antara lain:
Ingat ya GroMoms, agar tidak terjadi sembelit pada Si Kecil, pastikn untuk menghindari makanan fast food, junk food, dan minuman bersoda.
GroMoms, ada beberapa gangguan kesehatan pada sistem pencernaan, seperti hipotiroid, penyempitan usus besar, dan sebagainya. Gangguan kesehatan tersebut harus mendapatkan penanganan tepat oleh dokter, sehingga dapat mencegah ia mengalami penyakit kronis pada sistem pencernaan.
Berbagai macam gangguan pencernaan juga kerap menyebabkan Si Kecil tidak lancar dalam proses BAB. Anak yang kurang makan sayur juga rentan mengalami berbagai risiko masalah pencernaan. Yuk, cari tahu lebih lengkap tentang apa saja dampaknya akan tidak suka makan sayur berikut ini: Apa Akibatnya Jika Anak Tidak Mau Makan Sayur?
Referensi: