Penurunan berat badan pada anak dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang kompleks. Salah satu penyebab umum adalah kurangnya asupan makanan, yang bisa terjadi karena anak tidak nafsu makan, masalah pada sistem pencernaan, atau perubahan selera makan. Beberapa kondisi medis seperti infeksi, gangguan hormonal, atau masalah kesehatan kronis bisa menjadi penyebab BB anak turun.
GroMoms, yuk cari tahu lebih lanjut seputar bobot tubuh yang ideal, serta penyebab dan cara mengatasi masalah berat badan turun.
Sebelum membahas penyebab berat badan turun, ketahui terlebih dahulu berapa berat badan ideal anak. Tujuannya agar GroMoms dapat memahami apakah penurunan bobot tubuh anak merupakan tanda bahaya, atau apakah anak tetap berada dalam kisaran yang normal meskipun mengalami penurunan.
Berikut ini tabel BB ideal menurut World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia:
Usia | Berat Badan Ideal | Tinggi Badan Ideal |
1 Tahun | 7,7 – 12 kg | 71 – 80,5 cm |
2 Tahun | 9,7 – 15,3 kg | 81,7 – 93,9 cm |
3 Tahun | 11,3 – 18,3 kg | 88,7 – 103,5 cm |
4 Tahun | 12,7 – 21,2 kg | 94,9 – 111,7 cm |
5 Tahun | 14,1 – 24,2 kg | 100,7 – 119,2 cm |
Usia | Berat Badan Ideal | Tinggi Badan Ideal |
1 Tahun | 7 – 11,5 kg | 68,9 – 79,2 cm |
2 Tahun | 9 – 14,8 kg | 80 – 92,9 cm |
3 Tahun | 10,8 – 18,1 kg | 87,4 – 101,7 cm |
4 Tahun | 12,3 – 21,5 kg | 94,1 – 111,3 cm |
5 Tahun | 13,7 – 24,9 kg | 99,9 – 118,9 cm |
Apakah BB anak masih sesuai berdasarkan tabel di atas? Jika BB anak saat ini masih berada dalam kisaran yang sesuai dengan tabel WHO dan anak tetap sehat dan aktif, penurunan BB mungkin tidak menjadi masalah.
Namun bila penurunan berat badan yang signifikan dan/atau disertai tanda-tanda masalah kesehatan lainnya harus menjadi perhatian, GroMoms sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak. Terus memantau perkembangan anak adalah langkah yang bijak, terutama jika ada fluktuasi bobot tubuh yang tidak biasa atau jika ada perubahan dalam perilaku makan anak.
Ada dampak negatif pada tumbuh kembang Si Kecil jika bobot tubuhnya kurang ideal. Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, termasuk kelainan genetik, kekurangan asupan nutrisi, mengalami infeksi, dan menderita penyakit tertentu.
Memahami penyebab-penyebab ini dapat membantu GroMoms dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang tepat.
Ternyata bobot tubuh juga dipengaruhi oleh faktor genetik loh, Moms. Anak yang memiliki kelainan genetik seperti sindrom Down atau sindrom Turner cenderung lebih sulit meningkatkan bobot tubuhnya.
Kelainan genetik ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil, serta mengganggu kemampuan tubuh dalam mengatur pola makan. Biasanya, ia yang memiliki kelainan genetik ini mengalami gangguan makan, menelan, dan metabolisme tertentu, sehingga mempersulitnya untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Meski hal ini akan menjadi tantangan tersendiri terkait menambah berat badan Si Kecil, GroMoms sebenarnya bisa menerapkan beberapa hal untuk membantu asupan nutrisinya agar tetap terpenuhi, terlebih jika ia mengalami gangguan makan. Ada solusi efektif yang bisa diberikan, misalnya berkonsultasi dengan dokter dan menerapkan pola makan yang teratur. Untuk penjelasan detailnya, yuk baca artikel ini: Gangguan Makan pada Si Kecil yang Perlu Diwaspadai.
Asupan gizi yang tidak mencukupi menyebabkan Si Kecil tidak mendapatkan jumlah kalori dan cukup nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kekurangan asupan gizi di antaranya:
Gangguan pencernaan seperti diare, muntah-muntah, atau gangguan penyerapan nutrisi dapat menghambat tubuh anak untuk mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan yang dikonsumsi.
Kesehatan mulut dan gigi anak juga memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan anak untuk makan. Anak yang mengalami sakit gigi, infeksi gusi, atau masalah lain di area mulut mungkin merasa nyeri saat makan. Hal ini dapat mengurangi nafsu makan mereka dan pada akhirnya mempengaruhi bobot tubuh.
Kondisi mental dan emosional anak, seperti kecemasan, stres, atau depresi, dapat memengaruhi nafsu makan. Anak yang sedang mengalami tekanan emosional mungkin kehilangan selera makan atau makan lebih sedikit. Dukungan emosional dan konseling mungkin diperlukan untuk membantu anak mengatasi masalah ini.
Beberapa jenis infeksi, terutama yang berlangsung dalam jangka waktu lama, dapat mengganggu tumbuh kembang Si Kecil. Contoh infeksinya yaitu:
Beberapa kondisi medis tertentu dapat mempengaruhi nafsu makan Si Kecil atau kemampuannya untuk menyerap nutrisi dengan baik. Berikut adalah beberapa contoh penyakit yang dapat mempengaruhi bobot tubuh anak:
Itulah beberapa penyebab berat badan turun yang perlu diperhatikan, terutama jika kondisi tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Berikut ini beberapa cara yang GroMoms perlu diperhatikan untuk mengatasi penurunan bobot tubuh anak:
Pastikan Si Kecil mendapatkan asupan kalori yang mencukupi dalam makanan sehari-hari. Tambahkan makanan kaya kalori seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun dalam diet mereka. Pilihan camilan sehat juga dapat membantu menambah asupan kalori, seperti kacang almond atau yogurt.
Selain makanan, pastikan anak mendapatkan cukup cairan. Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan bobot tubuh. Berikan Si Kecil minuman yang sehat seperti air, susu, atau jus buah.
Susu adalah sumber nutrisi yang penting untuk anak. Dalam situasi di mana anak mengalami penurunan bobot tubuh atau kesulitan makan, susu dapat menjadi pilihan yang baik. Susu mengandung banyak nutrisi esensial seperti protein, kalsium, dan vitamin D. Selain itu, susu juga mengandung kalori yang dapat membantu menambah bobot tubuh anak.
Membiarkan penurunan bobot tubuh anak yang tidak diawasi atau tidak ditangani dengan benar dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan dan perkembangan anak. Berikut beberapa efek yang mungkin timbul akibat penurunan bobot tubuh yang tidak terkontrol pada anak:
Penurunan bobot tubuh yang berkelanjutan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Ini dapat memengaruhi perkembangan otak, tinggi badan, perkembangan tulang, dan perkembangan umum anak.
Penurunan bobot tubuh yang tidak terkontrol dapat mengindikasikan kekurangan gizi. Kekurangan gizi dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kelemahan fisik, gangguan perkembangan mental, dan risiko penyakit infeksi yang lebih tinggi.
Anak yang mengalami penurunan BB yang signifikan mungkin mengalami masalah kesehatan mental, seperti stres, kecemasan, atau masalah dengan citra tubuh.
Kondisi ini dapat memicu penurunan energi dan daya tahan fisik, yang dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari dan bermain.
Penurunan BB yang signifikan dapat meningkatkan risiko anak terhadap berbagai penyakit, seperti gangguan jantung, diabetes, dan gangguan lainnya pada masa dewasa.
Itulah pembahasan seputar penyebab berat badan turun. Ternyata, bobot tubuh anak yang kurang ideal bisa disebabkan oleh faktor kesehatan ya, Moms. Jadi, apa yang bisa GroMoms lakukan untuk booster selera makan Si Kecil? Hal yang terutama tentu dengan memastikan asupan nutrisinya tercukupi. Mau tahu tips lain yang bisa GroMoms coba? Cari tahu yuk: Cara Menambah Berat Badan Anak Secara Sehat.