Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anak-anak mereka, termasuk dalam hal pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu faktor yang sangat memengaruhi hal ini adalah potensi genetik anak. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan tinggi potensi genetik anak? Bagaimana faktor-faktor genetik ini memengaruhi tumbuh kembang anak? Yuk baca artikel ini untuk tahu informasi selengkapnya.
Tinggi Potensi Genetik (TPG) adalah perkiraan tinggi akhir (tinggi dewasa) anak yang dihitung berdasarkan tinggi badan orang tua. TPG dapat dihitung menggunakan rumus yang mempertimbangkan tinggi badan ibu dan ayah anak. Rumus yang digunakan berbeda antara anak laki-laki dan perempuan.
Rumus antar jenis kelamin ini memang berbeda, sebab anak laki-laki dan perempuan memang mengalami masa yang berbeda untuk bertumbuh. Mari simak penjelasan tentang masa pertumbuhan anak laki-laki di sini: Perbedaan Tumbuh Kembang Anak Laki-laki dan Perempuan
Perkiraan tinggi akhir ini didasarkan pada faktor genetik yang diturunkan dari orang tua. Faktor genetik memiliki peran besar dalam menentukan tinggi badan seseorang. Gen yang diturunkan dari orang tua akan mempengaruhi pertumbuhan tulang dan tinggi badan maksimal yang akan dicapai anak saat dewasa. Namun, selain faktor genetik, faktor nutrisi dan lingkungan juga mempengaruhi Tinggi Potensi Genetik (TPG). Nutrisi yang baik dan lingkungan yang kondusif dapat mendukung pertumbuhan tinggi badan anak menjadi maksimal.
Faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan tinggi badan anak, di mana gen-gen yang diturunkan dari orang tua akan memengaruhi pertumbuhan tulang dan tinggi badan maksimal yang dapat dicapai anak saat dewasa. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi potensi genetik pada anak.
Sebagian besar perbedaan tinggi badan antar individu disebabkan oleh faktor genetik yang diwarisi dari orang tua. Sekitar 60 hingga 80 persen perbedaan tinggi badan antar individu ditentukan oleh faktor genetik, sedangkan 20 hingga 40 persen dapat dikaitkan dengan faktor lingkungan, terutama nutrisi.
Dalam fase remaja, faktor genetik memiliki pengaruh yang cukup besar. Sebuah studi kohort longitudinal yang dilakukan di Belanda melibatkan 7.755 pasangan kembar, mengungkapkan bahwa faktor genetik tambahan secara dominan menjelaskan korelasi fenotipik sepanjang usia untuk tinggi badan dan indeks massa tubuh.
Faktor genetik dapat mempengaruhi ekspresi gen tertentu yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Gen-gen yang diturunkan dari orang tua dapat memberikan petunjuk tentang potensi genetik anak dalam mencapai tinggi badan dan indeks massa tubuh yang optimal. Namun, faktor lingkungan juga memainkan peran penting dalam memastikan potensi genetik ini terwujud sepenuhnya.
Tahukan Moms, IMT merupakan perhitungan berat dan tinggi badan Si Kecil untuk mengetahui apakah kondisinya ideal, kurang, atau berlebihan. Tertarik untuk memahami bagaimana langkah perhitungannya? Yuk baca artikel ini: Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh Berdasarkan Usia Anak
Lingkungan memainkan peran yang signifikan dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, serta dapat memengaruhi potensi genetik yang dimiliki anak. Dilansir dari PubMed, anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan cenderung memiliki potensi genetik yang lebih baik dalam pertumbuhan. Hal ini mungkin disebabkan oleh akses yang lebih baik terhadap fasilitas kesehatan, gizi yang lebih baik, dan lingkungan yang lebih stimulatif di daerah perkotaan.
Selain itu, karakteristik keluarga, seperti tingkat pendidikan keluarga dan dukungan emosional yang diberikan, juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki potensi genetik yang lebih baik dalam pertumbuhan. Sebaliknya, dukungan emosional yang tidak memadai dan stimulus perkembangan yang tidak memadai dapat menyebabkan kemunduran pertumbuhan dan perkembangan.
Namun, lingkungan buatan manusia juga ternyata dapat mempengaruhi potensi genetik pada anak. Paparan polutan tertentu dapat berhubungan dengan masalah pertumbuhan dan perkembangan pada anak, seperti pematangan seksual yang terlambat, obesitas, dan gangguan fungsi tiroid. Contohnya, paparan timbal berlebih pada masa antenatal dapat berhubungan dengan berat badan lahir rendah. Polusi suara akibat transportasi juga dapat berhubungan dengan berkurangnya pertumbuhan prenatal.
Nutrisi memiliki peranan penting dalam memengaruhi potensi genetik anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Nutrisi yang kurang baik dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan.
Anak-anak yang mengalami gizi buruk cenderung tidak mencapai potensi genetik mereka sepenuhnya. Selain itu, kekurangan mineral seperti zat besi dan seng dapat memengaruhi perkembangan psikomotorik anak dan pertumbuhan mereka.
Pola makan pada anak usia dini juga berhubungan dengan kemungkinan terjadinya obesitas di masa depan, dan konsep “Hipotesis Protein Awal” menekankan pentingnya asupan protein selama masa bayi untuk pertumbuhan yang normal dan mengurangi risiko obesitas pada anak usia dini. Oleh karena itu, memperhatikan pola makan pada anak usia dini sangat penting untuk mendukung potensi genetik mereka.
GroMoms dapat mengajarkan Si Kecil untuk menerapkan pola makan yang sehat sejak usia dini agar Si Kecil terbiasa memilih makanan yang kaya nutrisi, seperti protein, karbohidrat, lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral. Dengan demikian, Si Kecil juga akan memiliki kebiasaan makan yang baik dan mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Yuk cari tahu lebih lanjut aturan makanan sehat untuk anak-anak serta cara melatih mereka dalam mengadopsi pola makan yang sehat di sini: GroMoms, Ini Aturan Pola Makan Sehat untuk Si Kecil
Referensi: