Perubahan Fisik pada Anak Laki-laki dan Perempuan

dr. Dewi Virdianti Pangastuti
Ditulis oleh: Morigro
Ditinjau oleh:
perubagan fisik anak laki-laki dan perempuan

GroMoms, biasanya perubahan dan perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan terjadi pada masa balita (1-5 tahun), mulai sekolah (usia 6-7 tahun), dan saat memasuki usia remaja (10-12 tahun). Meski tinggi dan berat badan mereka hampir sama, anak perempuan tumbuh lebih cepat daripada anak laki-laki. Namun pada akhirnya, tinggi badan anak laki-laki umumnya akan melebihi anak perempuan.

Mengapa demikian? Mari GroMoms, kita pelajari lebih lanjut tentang pertumbuhan fisik anak berikut ini.

Perubahan Fisik pada Balita

Pada usia ini, anak perempuan akan memiliki proporsi tubuh yang lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan anak laki-laki. Namun secara umum, keduanya memiliki pola pertumbuhan yang serupa. Rata-rata, mereka tumbuh sekitar 6 cm dan bertambah 2-3 kg per tahun.

Mereka akan mulai menguasai keterampilan motorik kasar seperti berjalan, berlari, melompat, memanjat, serta menendang bola. Kemampuan ini berkembang seiring dengan peningkatan kekuatan otot dan koordinasi tubuh yang akan terlihat pada usia 3-5 tahun.

Perubahan juga terjadi pada sisi motorik halus, yaitu keterampilan gerak tangan dan jari. Pada usia 2-3 tahun mereka sudah bisa memegang pensil, menggunakan sendok dan garpu, serta dapat menyusun menara balok. Pada usia 4 tahun, koordinasinya membaik hingga mereka lebih terampil menyusun teka-teki. Kemudian pada usia 5 tahun, tangan, lengan, dan tubuhnya bisa bergerak secara lebih sinkron.

Lalu, bagaimana dengan tinggi badan Si Kecil? Apakah ada cara-cara yang dapat menambah tinggi badannya secara sehat? Moms juga perlu mengetahuinya secara lengkap. Yuk, simak artikelnya berikut ini: Cara Menambah Tinggi Badan Anak dengan Mudah.

Perubahan Fisik Ketika Memasuki Usia Sekolah

Usia 6-7 tahun merupakan masa peralihan dari balita ke anak-anak. Pada usia ini, pertumbuhan mereka melambat namun tetap stabil, dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 6-7 cm serta penambahan berat badan 2-3 kg per tahun hingga masa pubertas dimulai. Selain itu, proporsi tubuh juga berubah karena kaki dan lengan lebih memanjang, sehingga membuat penampilan mereka lebih ramping.

Pada usia ini, anak-anak mengalami peningkatan kekuatan otot dan kapasitas paru-paru yang membesar, sehingga memungkinkan mereka melakukan aktivitas fisik berat dalam waktu yang lebih lama. Selain itu, mereka juga mulai bisa merencanakan sesuatu dan kemampuan mereka mengendalikan emosi juga meningkat, karena otaknya juga ikut berkembang.

Banyak anak perempuan dan laki-laki mengalami pertumbuhan yang cepat sebelum pubertas, namun pada perempuan hal ini cenderung terjadi lebih awal. Oleh karenanya, seringkali perempuan memiliki postur yang lebih tinggi daripada laki-laki pada masa kanak-kanak. Ini dikarenakan anak perempuan umumnya memang memasuki masa pubertas lebih dulu (sekitar 9-10 tahun) dibandingkan laki-laki (sekitar 11-12 tahun).

Perubahan Fisik Menjelang Remaja

Pada masa ini, anak-anak akan mengalami perubahan yang signifikan dari segi fisik, psikologis, dan emosionalnya. Fase ini disebut sebagai masa pubertas.

Dari segi perubahan fisik, anak laki-laki akan mengalami pertumbuhan alat kelamin luar (penis, testis dan skrotum) dan tumbuh rambut di tempat-tempat tertentu. Selain itu, jakun atau kotak suara akan terlihat jelas dan pangkal tenggorokannya membesar, hingga suaranya menjadi lebih dalam (besar). Rata-rata anak laki-laki tumbuh 10-30 cm dan berhenti tumbuh sekitar usia 18-20 tahun.

Perubahan fisik pada anak perempuan terlihat dari payudara yang mulai berkembang, pinggul membesar, keluarnya keputihan dan tumbuh rambut di area kemaluan dan kaki. Biasanya pertumbuhan perempuan berhenti di usia 16-17 tahun. Selain itu, mereka akan mengalami menstruasi yang biasanya akan dimulai dalam waktu 2 tahun setelah pertumbuhan payudara (sekitar 12,5 tahun).

Perbedaan ciri-ciri pada kedua gender ini dipengaruhi oleh hormon, genetik, serta faktor biologis lainnya. Hormon testosteron pada laki-laki memicu perkembangan karakteristik seksual sekunder seperti massa otot, perubahan suara, dan perubahan lainnya. Sementara, hormon estrogen pada perempuan mendorong perkembangan payudara dan perubahan yang telah dijelaskan sebelumnya.

Nah, agar perubahan fisik Si Kecil berkembang sesuai usianya, ia perlu memperoleh asupan kalori yang cukup pada menu makanannya. Sebab, kalori merupakan sumber energi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme yang akan memperlancar sistem hormon yang membantu fisiknya agar dapat berkembang dengan normal.

Cara ideal untuk memenuhi kebutuhan kalori ini adalah dengan memberinya susu pertumbuhan yang tepat ya, GroMoms. Untuk itu, yuk, cari tahu susu apa yang tepat dan bagaimana cara memilihnya untuk Si Kecil dalam artikel ini: Cara Memilih Susu Anak yang Sesuai dengan Kebutuhannya.

Sumber:

  • Rotel Project. Physical Development in Early Childhood. Diakses pada 16 Mei 2024. https://rotel.pressbooks.pub/whole-child/chapter/physical-development-in-early-childhood-2
  • Medical News Today. What to Know About Puberty. Diakses 16 Mei 2024. https://www.medicalnewstoday.com/articles/156451
  • Maricopa Community Colleges. Middle Childhood. Diakses 17 Mei 2024. https://open.maricopa.edu/devpsych/chapter/chapter-6-middle-childhood/
Morigro mendukung program ASI Eksklusif