Pilih-pilih makanan merupakan perilaku anak-anak yang umumnya hanya mau mengonsumsi makanan kesukaan saja, tetapi tidak mau makan makanan yang tidak disukai ataupun belum dikenal.
Jika Si Kecil memilih-milih makanan, jangan terus-menerus dibiarkan, ya. Sebab, perilaku ini tentu akan membuatnya sulit bertumbuh dengan sehat. Bagaimana perilaku seperti ini akan mengganggu pertumbuhannya? Yuk, pelajari dampaknya dan juga cara mengatasinya di sini.
Menurut jurnal pada National Library of Medicine, sikap pilih-pilih makanan atau picky eater biasa terjadi pada anak berusia dini, terutama pada anak berusia 3 tahun.
Jika ia mau mengonsumsi makanan baru yang sudah dikenalnya itu pun dalam jumlah sedikit. Kondisi ini tergolong masuk dalam fase normal dalam perkembangan tubuhnya. Meskipun porsinya sedikit, ia tetap memperoleh asupan nutrisi sehingga tidak sampai kekurangan. Namun, jika terus dibiarkan akan menimbulkan dampak buruk bagi tubuhnya.
Masalah pilih-pilih makanan ini biasanya disebabkan karena Si Kecil mengalami kesulitan makan pada usia dini. Kesulitan ini dapat terjadi karena ia terlambat dikenalkan dengan makanan padat saat usia 6 bulan.
Penyebab lainnya Si Kecil pilih-pilih makanan yaitu karena ia trauma akibat terlalu sering dipaksa untuk makan dan orang tua tidak memerhatikan respon Si Kecil dengan baik. Hal ini menyebabkan ia tidak mau mengonsumsi makanan yang pernah ia makan karena terpaksa. Akibatnya, ia hanya mau mengonsumsi beberapa jenis makanan yang pernah ia makan tanpa adanya paksaan.
Selain itu, ia juga dapat bersikap begini karena rasa dan tekstur makanan yang tidak disukainya. Namun, biasanya ia masih mau makan salah satu jenis makanan, misalnya karbohidrat saja. Contohnya, ia mungkin tidak suka makan nasi, tetapi ia masih menyukai pasta atau roti.
Atau, ia masih menyukai daging ayam. Tetapi pada saat bersamaan, ia tidak suka daging sapi dan sebagainya.
Dampak anak suka pilih-pilih makanan yakni berkurangnya asupan nutrisi yang didapatkannya. Inilah beberapa akibat yang mungkin dapat terjadi.
Dengan sikapnya yang tidak mau memilih makanan tertentu, sikap ini akan terbawa hingga besar, sehingga membuatnya memiliki pola makan yang tidak sehat. Jika ia tidak mau makan makanan yang beragam, ia hanya akan mendapatkan nutrisi tertentu tanpa mendapatkan nutrisi lainnya secara seimbang, sebab sumber makanannya juga monoton.
GroMoms, asupan nutrisi yang tidak seimbang dapat membuat tumbuh kembang Si Kecil terganggu. Sebab, proses pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan berbagai macam nutrisi.
Pilih-pilih makanan juga menyebabkan kekurangan nutrisi, sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat. Terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil dapat mengakibatkan perkembangan otak yang tidak optimal. Di sisi lain, Si Kecil juga tidak dapat beraktivitas dengan baik karena ia kekurangan asupan nutrisi.
Telah banyak penelitian yang menyatakan, bahwa anak dengan asupan nutrisi kurang lebih banyak yang mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan bahkan dapat berakibat fatal dibandingkan dengan anak yang mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. Sebab, kebutuhan nutrisi yang kurang terpenuhi juga membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah. Akibatnya, tubuhnya mudah terserang penyakit seperti infeksi yang akhirnya dapat mengancam jiwa.
Salah satu dampak dari rendahnya asupan nutrisi seperti misalnya kekurangan zat besi. Kondisi ini dapat menyebabkan anemia. Anemia adalah kondisi tubuh kekurangan sel darah merah atau jumlah sel darah merah dalam tubuh berada dibawah batas normal. Untuk GroMoms yang ingin tahu solusi terbaik masalah ini, yuk baca artikel berikut: Pentingnya Fungsi Zat Besi bagi Kesehatan Si Kecil.
Dampak lain yang dapat terjadi karena pilih-pilih makanan yaitu gangguan pencernaan. Kondisi ini terjadi karena tubuh kekurangan serat dan cairan. Akibatnya, Si Kecil akan sulit buang air besar, perut kembung, nyeri perut serta pendarahan saat buang air besar.
Masalah picky eater juga dapat menyebabkan gangguan emosional.
Sebab, sikap pilih-pilih makanan pada anak cenderung membuat orangtuanya waswas, yang umumnya akan menyebabkan orang tua berusaha memaksakan anaknya untuk makan. Jika Si Kecil terus-menerus merasa dipaksa, ia akan frustasi dan cenderung marah. Karena ia belum mampu mengekspresikan kemarahannya dengan baik, maka ia dapat mengalami gangguan emosional hingga besar.
Di kemudian hari, gangguan emosional tersebut dapat membuatnya mudah membangkang, membantah hingga menjadi agresif. Sikap ini terjadi karena ia merasa ditolak oleh orangtua yang mereka sayangi, sebab ia ingat bahwa ia merasa dimarahi ketika ia tidak mau makan makanan tertentu.
Ada beberapa cara yang dapat GroMoms lakukan untuk menghadapi sikap Si Kecil yang suka pilih-pilih makanan, seperti:
Nah, agar Si Kecil mau mengonsumsi beraneka ragam makanan, maka hal yang perlu GroMoms lakukan terlebih dahulu yaitu meningkatkan nafsu makannya.
Ada berbagai macam trik yang dapat GroMoms lakukan di rumah untuk meningkatkan nafsu makan Si Kecil. Yuk, pelajari cara-caranya di sini: Cara Menambah Nafsu Makan Anak yang Mudah
Sumber:
MGO/LAY/16/03/2024