Hampir setiap orang tua pernah mengalami situasi ketika anaknya susah buang air besar (BAB) atau sembelit. Situasi ini umum terjadi pada anak-anak, terutama bila asupan serat dan cairannya kurang, sehingga pencernaannya terganggu. Namun, jika GroMoms memahami penyebabnya, maka Moms akan dapat mengatasi masalah ini dengan mudah.
Mari Moms, baca penyebabnya berikut ini.
Susah BAB bisa disebabkan karena beberapa hal, mulai dari konsumsi makanan yang kurang tepat hingga kekurangan cairan. Bahkan, kesulitan BAB juga bisa disebabkan alergi ataupun masalah psikologis.
Kurangnya asupan serat merupakan penyebab tersering pada anak-anak. Sebab, seharusnya serat membantu melunakkan feses dan mempermudah pergerakannya di usus. Moms, serat bukan satu-satunya nutrisi yang diperlukan Si Kecil ya. Mari simak lebih banyak lagi tentang nutrisi yang harus dikonsumsi Si Kecil di sini: Panduan Pola Makan Sehat untuk Si Kecil
Kekurangan cairan juga berkaitan dengan tingkat kelunakan feses. Cairan sendiri memiliki kontribusi pada pencernaan dengan memudahkan proses BAB.
Kondisi medis seperti alergi terhadap seafood atau kacang-kacangan juga bisa membuat anak-anak rentan mengalami sembelit. Terakhir, masalah psikologis, seperti masa toilet training atau ketidaknyamanan menggunakan toilet umum juga dapat membuat mereka susah buang air besar.
Susah BAB merupakan masalah yang sebaiknya segera ditangani. Sebab, tidak hanya akan mengganggu fisiknya, namun juga akan mengusik psikologisnya.
Rasa tidak nyaman dan nyeri akibat susah BAB dapat menyebabkan Si Kecil takut berurusan dengan toilet. Selain itu, ia juga akan menjadi rewel, dan kehilangan nafsu makan. Dampaknya, aktivitasnya sehari-hari akan terganggu.
Meskipun gangguan fisiknya tidak terlampau terganggu, tetap saja kesulitan BAB yang berkepanjangan akan menimbulkan komplikasi, misalnya rasa nyeri akibat kulit yang rusak di sekitar dubur karena kerasnya feses yang keluar.
Maka, langkah pertama yang bisa GroMoms lakukan untuk memudahkan Si Kecil BAB adalah mengajaknya mengonsumsi makanan kaya serat dan minum air putih yang mencukupi. Perbanyak makan buah-buahan seperti pir, stroberi, alpukat, apel dan pisang yang baik untuk pencernaannya. Untuk sayur-mayur, GroMoms bisa mencobakan brokoli, wortel, bayam dan tomat.
Kemudian, GroMoms juga perlu melatih Si Kecil untuk BAB secara rutin, misalnya setelah waktu sarapan. Rutinitas ini akan membantu tubuhnya terjadwal untuk melakukan BAB. Ciptakan suasana yang nyaman agar ia bisa menyelesaikan tugasnya dan dampingi agar ia tidak merasa ditinggal sendiri di toilet.
Jika Si Kecil masih saja kesulitan BAB, GroMoms dapat berkonsultasi ke dokter. Dokter mungkin akan meresepkan sesuatu atau melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya.
Agar proses BAB Si Kecil lancar, cara mudah yang bisa GroMoms terapkan adalah mulai mengenalkan gizi seimbang kepadanya. Dengan menerapkan gizi seimbang ini, maka makanan yang dikonsumsi akan lebih bernutrisi dan pola hidup sehat juga akan terbentuk. Sehingga tak hanya pencernaan yang sehat, tumbuh kembangnya juga ikut optimal. Untuk memahami penerapannya, yuk kenali panduannya di artikel ini: Panduan Gizi Seimbang untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak.
Referensi:
Mayo Clinic. Constipation in children. Diakses pada tanggal 1 Juli 2023. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation-in-children/symptoms-causes/syc-20354242
Hopkins Medicine. Constipation in children. Diakses pada tanggal 1 Juli 2023. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/constipation-in-childrenHealthline.
22 High Fiber Foods You Should Eat. Diakses pada tanggal 25 Juni 2024. https://www.healthline.com/nutrition/22-high-fiber-foods