Ketika Si Kecil memasuki usia 6 bulan, maka ia sudah bisa diberikan makanan pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya yang semakin banyak. Saat baru mulai mengenalkannya dengan makanan, tentu ia harus disuapi terlebih dahulu. Namun, juga penting untuk melatihnya agar bisa makan secara mandiri. Karena, itu merupakan salah satu upaya meningkatkan kemampuan motorik halusnya. Lalu, bagaimana cara melatih Si Kecil agar mau makan sendiri? Simak ulasan berikut ini ya.
Proses perkembangan Si Kecil terjadi pada seluruh bagian tubuhnya, termasuk pada otaknya juga, seiring dengan bertambahnya usia. Salah satu tanda perkembangan otak ialah peningkatan kemampuan motorik halus. Agar kemampuan motorik halus ini meningkat, ia perlu memperoleh stimulasi.
Salah satu stimulasinya adalah dengan melatihnya makan dengan mandiri. Dengan memegang sendok dan garpu sendiri, kemampuan motorik halusnya menjadi meningkat. Manfaat lainnya, akan terbentuk karakter kemandirian dalam kepribadiannya.
Sebelum Si Kecil mulai memasukkan makanan sendiri ke dalam mulutnya, GroMoms perlu memastikan dulu bahwa dia memang sudah bisa duduk dengan tegak. Biasanya, ketika memasuki usia 9 hingga 12 bulan, tulang punggungnya sudah mulai kuat untuk menopang badannya dalam posisi duduk.
Pada usia ini, jika ia mulai mencoba memasukkan makanan sendiri, duduk tegak akan mencegahnya dari tersedak. Tangannya juga sudah kuat untuk menggenggam benda seperti sendok atau makanan semacam finger food. Maka pada saat inilah, GroMoms bisa melatihnya untuk makan sendiri.
Siapkanlah beberapa strategi agar bisa melatihnya dengan mudah. Apa saja strategi yang bisa diterapkan?
Pilihlah sendok, garpu, dan piring yang sesuai dengan usianya. Karena, setiap jenjang usia kebutuhan kalorinya berbeda. Dengan demikian, porsi makanannya juga berbeda. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, porsi makanan ideal adalah sebanyak 125 ml per porsi untuk usia 6-12 bulan dan mencapai 250 ml ketika berumur 12-24 bulan.
Selain itu, pilihlah tempat makan yang dilengkapi dengan peralatan pendukung seperti sendok dan garpu. Pastikan keduanya memiliki ukuran pas dan permukaan halus, sehingga Si Kecil tidak kesulitan untuk menggenggam dan memasukkannya ke mulut. Itu juga mencegah ia mengalami luka pada bibirnya. Tak kalah penting, apabila peralatan makannya terbuat dari plastik, pastikan terbebas dari bahan kimia Bisphenol-A.
Si Kecil akan menyimak bagaimana cara orang di sekitarnya menyantap makanan. Oleh karena itu, GroMoms perlu memberinya contoh yang baik pada saat kegiatan bersantap ini.
GroMoms dapat mulai dengan turut makan bersamanya dan memberinya kesempatan untuk mencoba makanannya sendiri. Cara seperti ini akan memberinya contoh tentang bagaimana cara GroMoms menggunakan sendok dan memasukkan makanan ke mulut. Itu akan memicunya untuk menirukan proses tersebut.
Ciptakanlah suasana yang menyenangkan saat makan bersamanya. Ajaklah ia meniru contoh cara melahap makanan dengan gembira. Berikan pujian dengan cara tepuk tangan setiap ia berhasil memasukkan makanan ke mulutnya. Cara seperti ini akan membuatnya merasa senang dan tidak tertekan, sehingga ia terpicu untuk mencoba melakukannya sendiri berulang kali.
Ketika melatih Si Kecil untuk bisa bersantap secara mandiri, mungkin saja ada kendala yang menjadi penghambat. Kendala-kendala ini dapat berupa kebiasaan makannya yang buruk, sikapnya yang picky eating, atau memang dia hanya mau menelan makanan jika disuapi orang lain. Bagaimana cara mengatasinya?
GroMoms, jangan sampai waktu makannya tidak teratur dan hanya memberikannya jajanan tanpa memberinya makanan utama. Itu merupakan bagian dari kebiasaan buruk yang bisa menghambat proses belajar makan secara mandiri.
GroMoms dapat mengatur jadwal makanannya secara teratur dengan porsi cukup sesuai usianya. Mari lihat contoh jadwal makan yang cocok untuk anak-anak di sini, bisa membantu menambah berat badan loh: Jadwal Makan untuk Menambah Berat Badan Si Kecil
Bukannya Si Kecil tidak boleh ngemil ya, Mom. Tetapi, Moms perlu mengendalikan porsi ngemilnya agar ia tetap bisa mengkonsumsi makanan pokok. Jangan sampai terlalu kenyang karena ngemil, sehingga ia tidak mengonsumsi makanan pokok dengan cukup.
Apabila Si Kecil bosan dan menyebabkannya menjadi picky eating, sajikanlah makanan pokok dengan bahan baku alternatif, seperti kentang atau ubi. Sajikan bersamaan dengan makanan favoritnya, seperti bakso, aneka seafood atau daging, atau sayur capcay.
Namun, pastikan makanan favoritnya tidak mengandung alergen penyebab alergi ya. Untuk mengetahui secara detail solusi kondisi ini pada Si Kecil, yuk baca: Penyebab Anak Picky Eater dan Cara Mengatasinya.
Pada usia 3 tahun, salah satu penyebab Si Kecil menolak untuk makan secara mandiri ialah karena ia memilih untuk bersikap manja. Ia merasa lebih nyaman ketika dibantu, dan merasa tidak nyaman jika ia harus melakukan kegiatan makan ini sendiri.
Jika ini yang terjadi, GroMoms perlu memberinya nasihat dengan halus. Beri tahu dirinya bahwa ia nampak lebih keren jika ia mau makan sendiri. Katakan ini sambil meletakkan makanan di dekatnya. Dengan sugesti terus-menerus, ia akan sedikit tertarik dan mau mulai menyendok makanannya sendiri. Ketika ia menunjukkan sikap demikian, kembali berikan ia pujian sehingga ia merasa dihargai usahanya.
Selain itu, juga penting untuk melatihnya agar bisa minum dengan mandiri ya, GroMoms. Berikanlah minuman favoritnya yaitu susu sehingga ia tertarik untuk belajar minum sendiri. Pastikan memberikan susu kaya nutrisi yaitu Morigro. Penasaran dengan kandungan nutrisinya? Yuk cari tahu lebih dalam lagi: Susu Morigro, Seimbangkan Gizi Si Kecil