Kenali Penyebab Si Kecil Menjadi Tidak Bernafsu Makan dan Mual

Ditulis oleh: Morigro
tidak nafsu makan

Apakah Si Kecil tidak nafsu makan dan mual, meskipun sudah diberikan makanan favoritnya? Masalah ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan pencernaan hingga stres atau perubahan pola makan. GroMoms pasti khawatir melihat kondisi ini. Yuk, ketahui lebih lanjut penyebab dan cara mengatasinya di sini. 

Penyebab 

Terdapat banyak hal yang menyebabkan Si Kecil tidak nafsu makan, antara lain mengalami stres, saluran pencernaannya terganggu, mengidap infeksi saluran kemih, hingga tanda meningitis. Mari simak penjelasan selengkapnya, GroMoms. 

Stres 

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami stres, lho, GroMoms. Perkelahian dengan kakak atau adik, perundungan di sekolah, atau perubahan suasana seperti pindah rumah dapat menjadi sumber stres bagi Si Kecil. Stres memengaruhi tubuh anak dalam berbagai cara, termasuk memengaruhi nafsu makan dan menyebabkan mual.

Ketika anak merasa tertekan, kemampuan otak untuk mengelola sinyal lapar dan kenyang menjadi terganggu. Stres memicu produksi hormon kortisol dan adrenalin, yang berfungsi untuk mempersiapkan tubuh menghadapi situasi stres. 

Namun, peningkatan kadar hormon-hormon ini bisa mengganggu proses pencernaan dan menyebabkan hilangnya nafsu makan. Selain itu, stres juga dapat memengaruhi siklus makan anak dan mengurangi minat mereka terhadap makanan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan mual dan ketidaknyamanan perut.

Gangguan Pencernaan 

Masalah pencernaan bisa membuat nafsu makan Si Kecil terganggu dan menyebabkan mual, GroMoms. Beberapa masalah umum yang sering terjadi adalah infeksi saluran pencernaan, alergi makanan, dan refluks asam. 

Infeksi seperti gastroenteritis, yang disebabkan oleh virus atau bakteri, bisa membuat Si Kecil diare, muntah, dan sakit perut. Alergi makanan juga bisa memicu kembung, nyeri perut, dan mual setelah makan makanan tertentu. Sementara itu, refluks asam terjadi ketika asam lambung naik ke esofagus, hingga menyebabkan sensasi terbakar dan mual.

Ketika Si Kecil mengalami gangguan pencernaan, ia mungkin merasa tidak nyaman dan kehilangan selera makannya. Gejala seperti diare, muntah, kembung, dan nyeri perut adalah tanda-tanda yang bisa GroMoms perhatikan. Jika gejala ini terus-menerus atau semakin parah, sebaiknya bawa Si Kecil ke dokter untuk penanganan yang tepat.

Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) dapat menyebabkan Si Kecil tidak nafsu makan dan mual, terutama pada anak laki-laki yang belum disunat. Infeksi ini terjadi ketika bakteri seperti E. Coli masuk ke ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra. 

Gejala infeksi saluran kemih bisa membuat Si Kecil merasa tidak nyaman, yang mengakibatkan penurunan nafsu makan dan mual. Anak yang mengalami ISK mungkin merasa nyeri saat buang air kecil, dan urine mereka bisa beraroma menyengat.

Untuk membedakan infeksi saluran kemih dari infeksi pencernaan, perhatikan beberapa gejala khas. Selain penurunan nafsu makan dan mual, ISK sering disertai dengan nyeri saat berkemih, urinenya yang berwarna keruh atau berbau, serta frekuensi buang air kecil yang meningkat. Jika Si Kecil juga mengalami gejala seperti mual, muntah, dan demam tinggi, serta mungkin lebih sering mengompol, ini bisa menandakan infeksi saluran kemih. 

Meningitis 

Apabila Si Kecil mengidap meningitis, ia bisa menolak makan meski itu makanan kesukaannya. Penyakit ini terjadi ketika selaput yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang, yang dikenal sebagai meninges, mengalami peradangan. 

Meningitis sering disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dan lebih umum menyerang anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Ketika Si Kecil mengalami meningitis, peradangan ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman yang signifikan, mengakibatkan penurunan nafsu makan dan mual.

Selain mual dan muntah, gejala awal meningitis meliputi demam, pusing, dan leher yang kaku. Si Kecil mungkin juga menunjukkan sensitivitas terhadap cahaya terang dan menjadi sangat rewel. Pada bayi, gejala meningitis dapat terlihat dari penolakan untuk menyusu, kantuk yang berlebihan, dan sulit untuk dibangunkan dari tidur.

Jika Si Kecil tidak nafsu makan dan merasa mual, itu bisa jadi tanda masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Baik karena stres, gangguan pencernaan, infeksi saluran kemih, atau bahkan meningitis, penting untuk memahami gejalanya. Jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter agar Si Kecil bisa cepat pulih dan kembali ceria.

Tindakan yang Perlu Dilakukan 

Saat Si Kecil tidak nafsu makan dan mual, GroMoms pasti ingin tahu apa yang bisa dilakukan untuk membantu mereka merasa lebih baik. Yuk, lihat langkah-langkah simpel yang bisa GroMoms ambil untuk mengatasi masalah ini. 

  • Sajikan Hidangan Berwarna-warni

Coba tawarkan makanan kesukaannya dulu ketika Si Kecil mulai tidak nafsu makan. Namun, jika itu tidak berhasil, GroMoms bisa mencoba sajian yang lebih menarik dengan berbagai sayuran berwarna cerah, ditambah sumber protein dan lemak sehat. Sajikan dalam porsi kecil agar tidak terasa menakutkan dan hindari memaksa Si Kecil untuk makan.

  • Berikan Camilan Sehat

Anak-anak sering suka ngemil, dan camilan sehat bisa jadi solusi. Cobalah memberikan potongan buah segar seperti apel atau pisang, atau camilan seperti biskuit gandum dan keju. Tempe atau tahu goreng juga bisa jadi pilihan camilan yang mengenyangkan dan bergizi. 

Selama camilan ini terjadwal dengan baik dan menyehatkan, tidak perlu khawatir. Ini membantu memastikan Si Kecil mendapatkan nutrisi yang cukup dan mengembalikan selera makannya.

  • Jauhkan Gangguan Selama Makan

Jauhkan gangguan saat makan. Matikan ponsel, TV, atau jauhkan mainan yang bisa mengalihkan perhatian Si Kecil dari makanannya. Fokus saat makan itu penting agar mereka tidak kehilangan selera. GroMoms bisa menetapkan aturan sederhana, yaitu makan dulu baru boleh melanjutkan aktivitas lain. Dengan cara ini, Si Kecil bisa lebih fokus dan lebih mungkin untuk menyelesaikan makanannya.

  • Ajak Beraktivitas Fisik 

Anak-anak biasanya suka bermain, seperti berlari, melompat, atau mondar-mandir. Jika Si Kecil terlihat pasif, cobalah ajak mereka bergerak lebih banyak. Aktivitas fisik membantu meningkatkan nafsu makan karena membakar kalori dan membuat mereka membutuhkan lebih banyak asupan untuk energi. Jadi, bermain aktif bisa jadi cara seru untuk membangkitkan selera makan Si Kecil.

Hilangnya nafsu makan anak perlu ditangani dengan serius. Jika tidak, Si Kecil bisa kekurangan nutrisi. Selain cara-cara yang sudah disebutkan, masih ada banyak tips berguna lainnya untuk membantu mengatasi masalah ini. Yuk lihat selengkapnya di sini: Cara Efektif Mengatasi Anak Susah Makan

Setelah mengetahui cara apa saja yang efektif untuk mengatasi Si Kecil yang susah makan, GroMoms juga wajib mengetahui bagaimana susu berperan dalam menambah berat badan Si Kecil. Mau tahu penjelasannya? Simak di sini: Peran Susu dalam Menambah Berat Badan Si Kecil.

Referensi: 

  • Kementerian Kesehatan RI. Cacingan pada Anak. Diakses pada 6 September 2024. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1288/cacingan-pada-anak
  • Harvard Health Publishing. Bowel Problems. Diakses pada 6 September 2024. https://www.health.harvard.edu/topics/bowel-problems 
  • IDAI. Infeksi Saluran Kemih pada Anak. Diakses pada 6 September 2024. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/infeksi-saluran-kemih-pada-anak-2
  • KidsHealth. Meningitis in Kids. Diakses pada 6 September 2024. https://kidshealth.org/en/parents/meningitis.html
  • FirstCry Parenting. Loss of Appetite in Kids – Causes and Remedies. Diakses pada 6 September 2024. https://parenting.firstcry.com/articles/how-to-increase-appetite-in-kids-10-effective-ways/
  • First5 California.What Can Cause a Loss of Appetite in Children. Diakses pada 6 September 2024.
  • https://www.first5california.com/en-us/articles/what-can-cause-a-loss-of-appetite-in-children/
  • Mom Junction. Loss of Appetite in Children: 9 Causes and 7 Prevention Tips. Diakses pada 6 September 2024. https://www.momjunction.com/articles/reasons-for-loss-of-appetite-in-children_00349759/ 
Morigro mendukung program ASI Eksklusif