GroMoms pasti ingin nutrisi Si Kecil terpenuhi dengan baik, sehingga tumbuh kembangnya menjadi optimal. Akan tetapi, selera makannya seringkali menurun. Apa penyebab nafsu makan anak berkurang? Yuk, ketahui daftarnya berikut ini.
Kehilangan nafsu makan dapat terjadi karena berbagai macam faktor. Berikut beberapa alasan Si Kecil menjadi tidak berselera:
Proses sebelum gigi tumbuh, biasanya membuat gusi membengkak sampai terasa sangat nyeri saat disentuh. Rasa nyeri umumnya hanya muncul ketika gigi taring yang tumbuh, sedangkan pada gigi geraham dan seri jarang terjadi. Namun, kondisinya bisa berbeda-beda bagi setiap anak.
Sebagai solusinya, GroMoms dapat menyiapkan makanan lunak seperti sup, bubur, mashed potato, risotto, dan sebagainya. Untuk meredakan rasa panas pada gusi yang meradang, berikan yoghurt dingin, potongan mentimun, atau stroberi utuh.
Menariknya, memberikan makanan keras juga direkomendasikan untuk Si Kecil yang sedang tumbuh gigi. Makanan keras meliputi potongan wortel, apel, dan melon, mampu menghasilkan tekanan balik pada gigi yang sedang tumbuh. Hindari untuk memberi biskuit bayi, karena mengandung gula penyebab gigi berlubang.
Luka kecil yang ada di dalam mulut, lidah, dan gusi dinamakan sariawan. Penyebabnya bisa beragam seperti infeksi virus, tidak sengaja tergigit, atau kekurangan vitamin. Luka bulat berwarna putih ini akan terasa nyeri saat Si Kecil mengonsumsi makanan asin, asam, bahkan pedas.
Oleh karena itu, bila sariawan, kebanyakan anak akan menolak makan sampai lukanya benar-benar sembuh. Agar sakitnya mereda, mintalah ia untuk berkumur dengan air garam. Dorong untuk minum air yang cukup, sedikit demi sedikit supaya tidak mengalami dehidrasi.
Perasaan tidak bahagia terjadi karena berbagai macam alasan, seperti kehilangan orang yang disayang (orang tua, saudara, teman) akibat kematian, perceraian, atau bepergian. Suasana rumah yang berubah menjadi tidak nyaman, turut menjadi penyumbang alasan Si Kecil mengurangi keinginan untuk makan.
Paksaan bukanlah solusi, tekanan dalam bentuk paksaan, marah, dan ancaman untuk menyuap hidangan justru membuatnya semakin menolak. Jalan keluar terbaiknya adalah dengan mengajaknya mengobrol untuk mendengar alasan langsung darinya.
Apabila kondisi sangat parah sampai membuatnya tidak mau berbicara dan sering menangis, sebaiknya GroMoms konsultasikan dengan psikolog atau psikiater. Terutama jika ia terindikasi mengalami perundungan di sekolah.
Pada dasarnya, sembelit terjadi karena pergerakan feses yang lambat saat berada dalam usus besar. Kondisi ini tentu saja menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut Si Kecil, yang berujung dengan berkurangnya nafsu makan.
Sembelit dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti jarang bergerak, serta kurang asupan serat dan cairan. Sebagai solusinya, ubah pola makan dengan menyediakan serat serta cairan yang cukup untuknya.
GroMoms perlu waspada, jika gejala penurunan nafsu makan Si Kecil terus berlanjut sampai timbul reaksi-reaksi tertentu, seperti :
Ketika gejala tersebut terjadi selama beberapa hari, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter anak. Tenaga profesional lebih mengetahui masalah utamanya, sehingga berkurangnya nafsu makan anak makin mudah untuk diatasi.
Jika terjadi masalah penurunan selera makan bagi Si Kecil, GroMoms tidak perlu panik. Cukup cari tahu penyebabnya, lalu temukan solusi penyelesaiannya. Selain itu, ada susu penambah nafsu makan yang baik untuknya, cari tahu lebih lanjut kandungan dan manfaatnya di sini, yuk: Susu Anak untuk Menambah Nafsu Makannya.
Ketahui juga bagaimana susu dapat membantu menambah nafsu makan Si Kecil yang kemudian mendukung tumbuh kembangnya yang optimal. Cari tahu penjelasannya di sini: Bagaimana Susu Menambah Berat Badan Si Kecil.
Sources: