Panca indra adalah lima alat indra utama yang dimiliki manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba. Fungsi utama dari panca indra adalah untuk menangkap rangsangan dari lingkungan sekitar dan meneruskannya ke otak untuk diproses, sehingga kita dapat memahami dan merespons lingkungan sekitar.
Melalui panca indra, Si Kecil bisa mendapatkan informasi penting yang diperlukan untuk berinteraksi dengan dunia. Yuk, pahami lebih dalam fungsi masing-masing indra ini dan bagaimana cara menstimulasinya di sini.
Berikut macam-macam indra dan fungsinya yang membuat Si Kecil dapat merasakan dan memahami lingkungan sekitar.
Indra penglihatan berfungsi sebagai alat utama untuk memahami lingkungan. Pada indra ini, proses penglihatan dimulai ketika cahaya masuk ke mata melalui kornea. Kemudian cahaya akan melewati pupil, yang berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk, dan menuju lensa mata.
Lensa bekerja dengan memfokuskan cahaya ke retina yang merupakan lapisan di belakang mata. Kemudian, cahaya tersebut diubah menjadi suatu sinyal yang dihantarkan oleh saraf optik ke otak untuk diinterpretasikan sebagai gambar.
Ketika Si Kecil baru lahir, kemampuan melihatnya masih sangat terbatas. Ia cenderung fokus pada objek yang berada pada jarak dekat, sekitar 20-25 cm. Pendeknya jarak inilah yang menyebabkannya perlu sering digendong oleh Bunda, karena hanya dengan cara ini ia dapat mengenali bayangan dari orangtuanya.
Pada usia sekitar 8 minggu, ia sudah dapat memusatkan perhatiannya pada wajah Bunda. Sebagai tambahan, kemampuannya membedakan warna pun telah meningkat, sehingga ia mulai menunjukkan minat pada mainan atau objek berwarna cerah.
Fungsi mata yang penting ini mengharuskan GroMoms memelihara kesehatan matanya, agar kualitas penglihatannya tetap optimal. Moms harus melindunginya dari paparan sinar UV yang berlebihan dan juga memberikan asupan nutrisi untuk menjaga kesehatan matanya.
Selain itu, pada masa kanak-kanak ini, menurut anjuran American Academy of Ophtalmology, sebaiknya GroMoms juga membawanya melakukan pemeriksaan mata rutin 1-2 tahun sekali. Dengan begitu, apabila ia mengalami masalah penglihatan, GroMoms akan dapat mendeteksinya sejak dini.
Indra penciuman adalah salah satu indra penting yang membantu mengenali dan menikmati berbagai aroma dan rasa. Hidung berfungsi sebagai pintu masuk utama untuk udara yang kita hirup, sekaligus sebagai organ penciuman.
Di dalam hidung terdapat 2 rongga yang dipisahkan oleh dinding tulang rawan. Ketika menghirup udara, partikel aroma akan terperangkap di lapisan dinding hidung, tempat reseptor penciumannya berada. Reseptor ini kemudian mengirimkan sinyal ke otak, yang akan menginterpretasikan sinyal tersebut sebagai berbagai bau.
Indra penciuman Si Kecil sudah mulai berkembang sejak ia masih dalam kandungan GroMoms. Ketika kehamilan Moms berusia 10 minggu, reseptor penciumannya sudah mulai terbentuk. Ia mulai mengenal berbagai aroma melalui cairan ketuban yang mereka hirup dan telan. Cairan ketuban tersebut membawa aroma makanan yang dikonsumsi oleh Moms.
Setelah lahir, kemampuan penciumannya pun cukup sensitif. Ia dapat mengenali aroma alami dari tubuh GroMoms maupun ASI, yang membantunya merasa nyaman dan aman.
Indra penciuman juga berperan penting dalam proses mengenali rasa. Ketika makan, aroma makanan naik ke rongga hidung dan bekerja sama dengan indra pengecap di lidah untuk menciptakan persepsi rasa yang lengkap. Pengalaman awal dengan berbagai aroma dan rasa ini juga dapat menentukan preferensinya akan makanan di kemudian hari.
Indra peraba atau somatosensori, adalah salah satu dari lima indra utama yang membantu Si Kecil merasakan dunia di sekitar. Kulit, sebagai organ terbesar tubuh manusia, memainkan peran kunci dalam indra ini. Melalui kulit, Si Kecil dapat merasakan berbagai sensasi seperti sentuhan, tekanan, suhu, dan nyeri.
Sensasi ini diterima oleh reseptor yang tersebar di seluruh permukaan kulit dan kemudian dikirimkan ke otak untuk diinterpretasikan. Indra peraba tidak hanya penting untuk merasakan sentuhan fisik, tetapi juga untuk mendeteksi perubahan suhu lingkungan dan merespons nyeri.
Indra peraba Si Kecil sudah berkembang sejak dalam kandungan, dan begitu lahir, ia sudah dapat merasakan perbedaan suhu dan nyeri. Pada usia dini, tangan dan mulutnya sangat sensitif terhadap sentuhan, dan ia menggunakan kedua bagian tubuh ini untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar. Ini adalah cara penting baginya untuk belajar tentang tekstur dan bentuk benda.
Sebagai contoh, antara usia 1-9 bulan, ia mulai bisa membedakan tekstur yang berbeda dengan tangan dan mulutnya. Bahkan pada usia prasekolah, ia mampu membedakan ukuran dan bentuk benda hanya dengan merasakan menggunakan tangan.
Stimulasi panca indra sangat penting bagi perkembangan Si Kecil. Ini sebabnya, GroMoms perlu melakukan stimulasi sensorik, yang dapat membantunya mencapai perkembangan yang optimal, seperti mengenali suara, warna, tekstur, dan bau.
GroMoms juga dapat menstimulasi indra pendengarannya dengan cara memainkan musik, menyanyikan lagu pengantar tidur, atau berbicara dengan nada suara yang berbeda. Stimulasi ini dapat merangsang perkembangan pendengaran Si Kecil.
Untuk menstimulasi indra penglihatan, GroMoms bisa menggunakan mainan berwarna cerah, dan bermain petak umpet. Sedangkan untuk indra peraba dapat distimulasi pada waktu mandi, sehingga Si Kecil akan merasakan berbagai tekstur air dan sabun. GroMoms juga bisa memberikan pijatan lembut sebagai stimulasi indra peraba.
Selain itu, GroMoms dapat pula memberikan berbagai tekstur makanan saat ia mulai makan asupan padat untuk merangsang indra pengecapnya. Dengan cara ini, GroMoms dapat memberikan rangsangan yang seimbang dan mendukung perkembangan multisensorinya.
Selain stimulasi indra, nutrisi yang tepat juga memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan panca indra Si Kecil. Nutrisi yang baik membantu memastikan otak dan organ panca indra dapat berfungsi dengan optimal. Tapi apa saja, sih, makanan bernutrisi tersebut? Yuk, cari tahu pada artikel berikut: 5 Makanan Kaya Nutrisi untuk Dukung Tumbuh Kembang Si Kecil.
Sumber: