Ada beragam pola asuh yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk anak-anaknya, yang akan memengaruhi pembentukan kepribadian anak tersebut. Dari sekian banyak pola asuh, gaya demokratis lah yang paling ideal. Mengapa demikian? Mari simak penjelasannya pada artikel ini.
Pola asuh merupakan bagian terpenting dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak, terutama untuk membentuk karakter dan kecerdasannya. Artinya, perlakuan GroMoms terhadap Si Kecil memberikan kontribusi yang sangat besar pada keterampilan sosial, emosi, dan intelektualnya.
Pemilihan model atau jenis gaya pengasuhan juga berpengaruh terhadap karakter Si Kecil. Ada empat tipe yang bisa Bunda pilih, yakni permisif, otoritatif, otoriter, dan abai, yang memberikan pengaruh yang berbeda-beda.
Pola asuh yang diterapkan kepada anak-anak dipengaruhi oleh tiga faktor, antara lain karakteristik orang tua, karakteristik anak, serta karakteristik sosiokultural. Berikut penjelasannya:
Terdapat empat jenis pola asuh mendasar yang dapat GroMoms terapkan untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil. Keempat jenis pola tersebut memiliki cara pendekatan dan dampak yang berbeda terhadap kepribadian Si Kecil.
Pola asuh otoriter menjadikan orang tua sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Karakter yang dibangun dalam cara pengasuhan ini adalah kaku, tegas, merasa selalu benar dalam mengemukakan pendapat, serta menerapkan hukuman yang tidak sesuai dengan aturan.
Di samping itu, orang tua juga sering mengedepankan kemauannya sendiri tanpa memperhatikan pendapat dan keinginan anaknya.
Cara ini dapat menghasilkan anak yang disiplin dan patuh. Namun sayangnya, ia tidak akan terbiasa membuat keputusan sendiri dan takut mengungkapkan pendapatnya. Ia menjadi stres, sehingga perkembangan emosionalnya terganggu.
Tak hanya itu, anak yang diasuh dengan cara otoriter juga akan mudah meledak-ledak, tidak memiliki hubungan interpersonal yang baik, serta cenderung berkepribadian otoriter.
Berbanding dengan pola pengasuhan sebelumnya, cara asuh permisif cenderung mengedepankan kemauan anak. Artinya, orang tua akan selalu memenuhi kebutuhan anaknya, mendorong anaknya untuk melakukan keinginannya, selalu mendukung perilaku anak meskipun negatif, dan meniadakan hukuman bagi anak.
Dampaknya, Si Kecil akan menjadi kreatif dan terbiasa mengekspresikan dirinya dalam berbagai hal. Namun, ia cenderung tidak disiplin, agresif berlebihan ketika keinginannya tidak terpenuhi, dan tidak memiliki inisiatif.
Pola asuh demokratis disebut sebagai metode pengasuhan yang ideal untuk tumbuh kembang anak. Sebab, orang tua dan anak sama-sama seimbang dan cenderung sepakat terhadap suatu batasan dan konsekuensinya. Maka akan tercipta komunikasi yang jujur, patuh, dan disiplin.
Orang tua akan memberikan arahan dengan pendekatan yang rasional serta memberikan kesempatan untuk secara bersama-sama menentukan dan menyepakati batasan dan konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukannya. Di samping itu, orang tua juga tetap memberikan pujian, hadiah, dan dukungan emosional saat anak mencapai suatu prestasi.
Cara pengasuhan ini dapat menjadikan Si Kecil mandiri dalam mengambil keputusan, disiplin dengan komunikasi yang baik, percaya diri, kreatif, dan bahagia.
Pada pola pengasuhan ini, orang tua jarang berperan. Di sini, orang tua hanya memenuhi kebutuhan fisik dasar anak seperti makan, tempat tinggal dan pakaian, tanpa melibatkan diri dalam perkembangan psikologis dan emosionalnya.
Hal ini terjadi karena orang tua sibuk atau memiliki masalah pribadi seperti kesehatan mental, tindak kriminal, masalah ekonomi, dan sebagainya. Sebagai dampaknya, anak akan lebih banyak dididik oleh gawai atau televisi.
Saat kecil, mungkin Si Kecil tidak akan berupaya mencari orangtuanya. Namun lambat laun, ia akan sadar dan berpikir dirinya tidak penting dalam kehidupan orangtuanya, sehingga cenderung menjadi mandiri. Sayangnya, ia tidak akan mampu mengontrol diri, cenderung kurang percaya diri, sulit menjalin komunikasi dan relasi, dan nilai akademisnya juga buruk.
Dari keempat jenis pola asuh tersebut, demokratis merupakan metode yang ideal dan dapat GroMoms terapkan pada Si Kecil. Sebab, pola ini menyeimbangkan keinginan orang tua dan anak.
Selain ikut mengambil dan menetapkan keputusan, Si Kecil juga dipuji, diapresiasi, dan emosinya didukung oleh GroMoms dan GroDads. Maka, ia akan tumbuh disiplin, mandiri, mampu menjalin komunikasi dengan baik, dan mampu memutuskan suatu hal dengan baik.
GroMoms, mengoptimalkan tumbuh kembang Si Kecil tidak cukup hanya dengan menerapkan pola pengasuhan yang baik. GroMoms juga perlu mendukung perkembangannya dengan memberikan asupan nutrisi terbaik. Salah satu asupan nutrisi yang bisa GroMoms berikan yaitu susu Morinaga Morigro yang dapat mendukung kebutuhan nutrisi Si Kecil sehari-hari.
Susu Morinaga Morigro mengandung berbagai nutrisi penting seperti minyak ikan, protein, kalsium, probiotik & prebiotik, vitamin & mineral, serta rendah gula. Cari tahu informasi lebih lanjut di sini, yuk: Kandungan dan Manfaat Susu Morigro Bagi Keseimbangan Gizi Anak.
Referensi: