Kalori merujuk pada jumlah energi dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang. Salah satu manfaat kalori bagi tubuh Si Kecil adalah menambah berat badan yang penting bagi pertumbuhan, terlebih ketika ia sedang dalam fase aktif mengeksplor banyak hal baru.
Mengetahui lebih lanjut tentang manfaat kalori dapat membantu GroMoms memahami bagaimana mengatur asupan sumber kalori Si Kecil secara tepat, sehingga ia tidak berpotensi kekurangan berat badan, kesehatannya bisa tetap terjaga, dan kegiatannya tidak terhambat. Yuk, simak artikel ini dengan saksama.
GroMoms, jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh harus seimbang dengan energi yang dikeluarkan. Energi ini dipakai untuk menjaga fungsi dasar tubuh (seperti bernafas, mengalirkan darah, dan lain sebagainya secara terus-menerus) maupun untuk beraktivitas.
Jika jumlah kalori yang masuk lebih sedikit, sementara ia bergerak aktif, ia akan membakar cadangan energi yang tersimpan. Efeknya, berat badannya tidak akan bertambah. Jika mengalami kondisi tersebut, pastikan untuk segera memberi Si Kecil menu makan yang surplus kalori, agar energi yang masuk lebih banyak daripada yang ia bakar.
Saat asupan Si Kecil menghasilkan kalori yang berlebih, maka energinya akan disimpan sebagai cadangan lemak yang menyebabkan peningkatan massa tubuh. Melansir dari Else Nutrition, GroMoms dapat melakukan surplus sekitar 500 kalori, yang akan menambah berat badannya sekitar 0,4 kilogram per minggu. Jumlah ini cukup ideal agar berat badannya bertambah secara perlahan dan tidak berlebihan. Langkah ini krusial untuk dilakukan, karena kalori berperan sebagai bahan bakar utama tubuh yang akan mendukung tumbuh kembang serta aktivitasnya sehari-hari.
Jumlah kalori yang didapat dari makanan dan minuman akan memberi kekuatan pada tubuh dalam menjalankan setiap organ secara normal. Pertama, kalori digunakan oleh jantung untuk melakukan sirkulasi darah. Dalam prosesnya, jantung membutuhkan energi yang diperoleh dari kalori, sehingga otot-ototnya memungkinkan untuk terus memompa darah. Pada akhirnya, darah mampu mengalirkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, sehingga organ dan otot Si Kecil dapat berfungsi secara optimal.
Selain jantung, kalori memegang peran penting dalam membantu hati dan ginjal untuk menyaring darah dari limbah atau racun pada tubuh. Sebagai organ terbesar, hati memiliki ribuan sel hati yang disebut lobulus. Lobulus inilah yang bertugas menyaring darah dan menghasilkan empedu. Nantinya, darah dan empedu tersebut berperan penting dalam membantu proses pencernaan dan metabolisme agar lebih efisien.
Sementara itu, ginjal merupakan organ penyaring darah lainnya. Ginjal mampu menghilangkan asam yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh, sehingga mendukung saraf, otot, dan jaringan tubuh Si Kecil lainnya untuk berfungsi dengan baik.
Selanjutnya, kalori membantu usus yang bertanggung jawab dalam penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi, contohnya seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, termasuk air. Nantinya, usus akan memecah asupan nutrisi tersebut menjadi komponen-komponen yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh.
Ketika Si Kecil mengonsumsi makanan yang kaya kalori dan bernutrisi tinggi, organ-organ ini mampu bekerja secara sinergis. Sebab, nutrisi dan oksigen bisa terdistribusi secara optimal, racun dari makanan atau minuman akan disaring, kemudian usus dapat menyediakan energi dan bahan-bahan penting. Pada akhirnya, Si Kecil dapat memperoleh manfaat maksimal dari makanan yang ia konsumsi, kalorinya terpenuhi, dan massa tubuhnya bisa bertambah.
Jika Si Kecil tidak mendapat kalori dari makanan, ia akan mengalami kekurangan tenaga dan masuk ke mode starvation, yaitu kondisi yang menunjukkan metabolisme melambat dalam menghemat kalori yang esensial bagi fungsi penting tubuh, seperti pernapasan dan sirkulasi darah.
Ketika berada dalam mode starvation, ia cenderung menggunakan cadangan energi dari otot dan jaringan lemak untuk menjaga vitalitas organ-organ yang penting, daripada membangun massa tubuh yang baru. Akibatnya, peluang Si Kecil untuk meningkatkan berat badan menjadi berkurang karena tubuhnya lebih fokus pada bertahan hidup daripada pertumbuhan dan perkembangan.
Jika GroMoms sedang mengejar target berat badan Si Kecil, pastikan ia mengonsumsi makanan berkalori tinggi. Namun, perlu ditekankan bahwa peningkatan kalori tidak hanya soal kuantitas, melainkan ada kualitas yang perlu diperhatikan. Utamakan makanan sehat dan camilan padat nutrisi, yaitu makanan mengandung vitamin, mineral, protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat. Kemudian, sebisa mungkin hindari junk food.
Contoh makanan sehat kalori tinggi bisa GroMoms dapat dari alpukat, telur, selai kacang, ayam, pisang, yoghurt, keju, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan salmon, granola, dan juga susu. GroMoms dapat menghidangkan makanan tersebut dalam tiga kali makan, dan dua sampai tiga kali ngemil di setiap harinya.
GroMoms, berdasarkan kurva standar WHO, Si Kecil yang berusia 3 tahun perlu memiliki berat badan sedikitnya sekitar 13-14 kg, dan setiap tahunnya perlu dipantau supaya ia mengalami kenaikan sekitar 3 kg. Idealnya, di usia 12 tahun, ia sudah mencapai sekitar 52 kg.
Untuk membantu Si Kecil meningkatkan berat badan yang sesuai standard WHO, berikan ia nutrisi pendukung yang menghasilkan tinggi kalori, tapi tetap sehat dan bergizi seimbang. Kalori ini bisa dihasilkan dari susu tertentu. Ketahui jenis susu berkalori tinggi tersebut di sini, yuk: Susu Pertumbuhan untuk Optimalkan Berat Badan Anak.
Sumber: