Penyebab Badan Si Kecil Tetap Kurus, Walaupun Telah Makan Banyak

Ditulis oleh: Morigro
penyebab badan anak kurus meski banyak makan

Pertumbuhan Si Kecil bisa dikatakan optimal jika berat badannya sesuai tahapan usianya. Namun masalahnya, tak sedikit anak yang tubuhnya tetap saja kecil meski sudah diberi banyak makanan bergizi. Penyebab badan Si Kecil kurus walau makan banyak bisa jadi karena terlalu aktif, gagal tumbuh, maupun kondisi malabsorpsi. Cari tahu penjelasan lebih lanjutnya di bawah ini yuk, GroMoms!

Malabsorpsi 

Anak terkadang bisa tetap kurus dan menderita kurang gizi meski telah mengonsumsi makanan tinggi nutrisi. Hal ini dapat disebabkan oleh malabsorpsi atau kondisi tubuh Si Kecil yang tidak mampu menyerap gizi dari makanan yang disantap.

Umumnya, proses pencernaan memecah makanan menjadi unit-unit kecil yang melalui usus, masuk ke darah, lalu dibawa ke sel-sel sehingga gizinya dapat diserap tubuh. Jika dinding usus rusak karena virus, bakteri, atau parasit, zat yang dicerna tidak bisa melewatinya. Gizi makanan pun akan langsung dikeluarkan melalui tinja sehingga tidak ada nutrisi yang diambil tubuh.

Malabsorpsi ringan dapat terjadi selama 1-2 hari saat Si Kecil mengalami gastroenteritis atau flu perut. Ia mungkin merasakan diare, perut kembung, serta tinja yang tampak berminyak dan berwarna pucat. Kondisi ini jarang berlangsung lama karena permukaan usus akan sembuh dengan cepat jika tanpa kerusakan serius.

Beda hal jika anak mengidap malabsorpsi kronis, karena gejala yang terjadi dapat berlangsung lebih lama. Si Kecil bisa mengalami sakit perut, muntah-muntah, ruam kulit kering dan bersisik, serta tinja yang encer dan berbau busuk.

Apabila mendapati anak dengan gejala-gejala tersebut, GroMoms harus segera memeriksakannya ke dokter untuk memastikan apakah Si Kecil terkena malabsorpsi atau tidak. Dengan begitu, tindakan tepat bisa dilakukan sehingga kemampuan tubuhnya dalam menyerap gizi makanan dapat membaik.

Aktivitas yang Tinggi 

Biasanya, anak-anak sering disebut sebagai “buntalan energi”, lantaran bergerak ke sana kemari, berlari-lari, dan melompat-lompat. Si Kecil yang tergolong hiperaktif, diketahui mengeluarkan lebih banyak energi. Contohnya saja bayi berusia 9-15 bulan, yang menurut studi menggunakan energi sekitar 50 persen lebih banyak dalam satu hari dibandingkan orang dewasa.

Sumber energi berasal dari asupan karbohidrat, protein, dan lemak yang diubah menjadi kalori. Namun karena terlalu aktif, tubuh Si Kecil membakar lebih banyak kalori untuk menyokongnya beraktivitas daripada menambah berat badannya. Karena inilah ia tetap kurus meski sudah makan banyak.

Jika Si Kecil termasuk anak yang aktif, GroMoms dapat mengimbanginya dengan memberi asupan tinggi kalori seperti nasi, daging sapi, ikan berlemak, maupun kentang dan alpukat. Sebab, anak perlu mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang ia bakar sepanjang hari, jika ingin berat badannya bertambah.

Failure to Thrive 

Apabila berat badan Si Kecil selama masa pertumbuhan tidak bertambah sebagaimana mestinya, bisa jadi ia mengalami failure to thrive atau gagal tumbuh kembang. Hal ini juga ditandai dengan tinggi yang tidak bertambah, serta kemampuan berjalan dan berbicaranya lebih lambat dari anak-anak lain. Kondisi ini bukanlah suatu penyakit, melainkan indikasi bahwa Si Kecil kekurangan gizi.

Secara umum, anak yang mengalami failure to thrive disebabkan karena tidak memperoleh kalori dan nutrisi yang cukup. Padahal, asupan keduanya diperlukan untuk mendorong kemampuan belajar dan perkembangannya dengan baik. Tak heran jika anak yang gagal tumbuh juga bisa kesulitan belajar di sekolah.

GroMoms dapat berkonsultasi dengan dokter apabila mencurigai anak tergolong failure to thrive. Nantinya dokter akan mencoba cari tahu kebenarannya dengan menanyakan riwayat kesehatan Si Kecil, mengukur berat hingga lingkar kepalanya, serta meminta tes darah atau urine. Perawatan terbaik bagi anak yang gagal berkembang adalah dengan memastikan ia memperoleh kalori yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.

Susu termasuk minuman yang menawarkan tinggi kalori untuk Si Kecil. Susu pertumbuhan seperti Morinaga Morigro diformulasikan dengan nutrisi lengkap meliputi minyak ikan, protein, probiotik, hingga 14 vitamin dan 9 mineral yang membantu anak mendapatkan berat badan ideal serta mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Yuk GroMoms, cari tahu lebih lanjut mengenai susu pertumbuhan Morinaga Morigro di halaman berikut: Kandungan dan Manfaat Susu Morigro bagi Keseimbangan Gizi Anak. Cari tahu juga bagaimana susu Morinaga Morigro terbukti mampu menambah berat badan Si Kecil di sini: Peran Susu dalam Menambah Berat Badan Si Kecil.

Referensi: 

  • Healthy Children. Malabsorption. Diakses pada 6 September 2024. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Malabsorption.aspx#:~:text=Sometimes%20children%20who%20eat%20a,digestive%20system%20into%20the%20bloodstream
  • KidsHealth. Failure to Thrive. Diakses pada 6 September 2024. https://kidshealth.org/en/parents/failure-thrive.html#:~:text=Problems%20with%20the%20digestive%20system,Food%20intolerance
  • Nationwide Children’s. Why Isn’t Your Baby Gaining Weight? And When You Should Worry? Diakses pada 6 September 2024. https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/700childrens/2014/03/why-isnt-your-baby-gaining-weight-and-when-should-you-worry
  • Science. Little Kids Burn So Much Energy, They’re Like a Different Species, Study Finds. Diakses pada 6 September 2024. https://www.science.org/content/article/little-kids-burn-so-much-energy-they-re-different-species-study-finds
  • Healrhline. The 18 Best Healthful Foods to Gain Weight Fast. Diakses pada 6 September 2024. https://www.healthline.com/nutrition/18-foods-to-gain-weight

Morigro mendukung program ASI Eksklusif