Ketahui Apa Saja Kewajiban dan Hak Anak di Rumah

Ditulis oleh: Morigro
hak anak dirumah

Memberikan pemahaman mengenai kewajiban dan hak anak di rumah, sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Tujuannya, agar Si Kecil memahami apa saja yang seharusnya ia terima dan apa yang seharusnya ia lakukan. Dengan begitu, ia akan memahami batasan keduanya dan belajar bertanggung jawab. Lalu apa saja yang termasuk dalam hak dan kewajiban anak di rumah, serta bagaimana menerapkannya? Baca selengkapnya dalam artikel berikut, yuk. 

Hak-Hak yang Harus Dipenuhi

Setiap anak memiliki hak untuk memperoleh kasih sayang dari orang tuanya, memperoleh perlindungan, pendidikan layak, serta kebebasan berekspresi dan mengutarakan pendapatnya. Kasih sayang yang cukup, dampaknya sangat baik terhadap keseluruhan perkembangan psikisnya. 

Disebutkan jika kurang kasih sayang dapat menyebabkan keterlambatan bicara, emosi tidak stabil, mudah marah, cemas, dan banyak lainnya. Perlu diketahui, apa yang terjadi di usia awal, nantinya akan dibawa pengaruhnya sampai beranjak dewasa. Apabila kurang memperoleh kasih sayang dan perhatian dari orang tua sejak kecil, ketika sudah beranjak dewasa ia akan menjadi individu yang krisis kepercayaan diri. 

GroMoms juga wajib memastikan Si Kecil selalu merasa aman karena mendapatkan perlindungan di rumah. Kenyamanan di sini bukan hanya sekadar tempat tinggal yang nyaman secara fisik, tetapi juga keadaan tenang dan tentram. Sehingga, penting untuk selalu kompak dengan pasangan dalam hal pola asuh agar menciptakan lingkungan ramah bagi Si Kecil. 

Menurut Kementerian Komunikasi dan Informasi, setiap anak di Indonesia harus mengenyam pendidikan minimal sampai tingkat SMA. Namun, orang tua dapat memberikan lebih dari itu, sesuai dengan kemampuan finansial keluarga. Penting juga memenuhi hak akan kebebasan berekspresi dan menyatakan pendapatnya tanpa adanya intervensi dari orang dewasa. Memberi kebebasan tentu perlu diimbangi dengan menerapkan batasan, beri pemahaman untuk menghormati pendapat orang lain, jangan sampai melukai atau melanggar hak orang lain di sekitarnya. 

Kewajiban yang Perlu Dilaksanakan

GroMoms tentu telah berusaha sebaik mungkin setiap hari dalam mendidik Si Kecil yang sedang berkembang. Satu yang terpenting untuk mengajarkan tanggung jawab di rumah dimulai sejak usia prasekolah. Dampaknya nantinya seiring bertambah usia, ia akan tumbuh menjadi pribadi mandiri dan bertanggung jawab. 

Langkah awal mengenalkan tanggung jawab melalui pemberian tugas sederhana di rumah. Mulailah dari tugas mudah seperti merapikan mainan dan menjaga kerapian kamarnya sendiri. Bila biasanya ia suka membiarkan mainannya berantakan, jelaskan padanya jika mainan tersebut mungkin dapat melukai kakinya karena tidak sengaja terinjak. Alasan tersebut lebih mudah diterima olehnya, sehingga membuatnya berpikir untuk segera merapikannya.

Sesekali ajak untuk ikut terlibat dalam menyiapkan bekal makan siang atau makan malam. Misalnya menata makanan di kotak bekal, mengelap meja makan, mencuci sayur, dan kegiatan lainnya. Mungkin awalnya sangat merepotkan sampai membuat GroMoms jadi kerepotan membersihkan dapur berantakan. Namun lama kelamaan keterampilannya akan semakin berkembang, asalkan kegiatan tersebut rutin dilakukan.

Pada dasarnya Si Kecil selalu penasaran ketika melihat orang tua melakukan segala sesuatu. Ini kesempatan yang bagus, berikan ruang untuknya agar belajar tetapi dengan pengawasan, seperti meletakkan pakaian kotor di mesin cuci, kemudian melipatnya bersama. GroMoms sebaiknya juga memberi pemahaman “Kenapa aku harus melakukan tanggung jawab ini?” jelaskan menggunakan istilah paling sederhana. Jelaskan juga jika sekecil apapun tanggung jawab yang berhasil diselesaikan, itu sangat penting dan berdampak dalam rumah tangga. 

Mengajarkan Hak dan Kewajiban Melalui Pola Asuh yang Baik

Menerapkan pola asuh yang baik memudahkan Si Kecil memahami pentingnya hak dan kewajibannya di rumah. Contohnya dengan membangun parenting demokratis di rumah, mengutamakan komunikasi dua arah dari orang tua dan anak. Cara tersebut memungkinkannya untuk memahami hak-haknya sekaligus belajar menghargai pendapat orang lain. 

Memberikan keterbukaan untuk melaksanakan kewajiban tanpa terburu-buru memberi penilaian di awal, lalu diluruskan ketika ada yang melenceng. Terlalu memberi penilaian di awal, membuatnya merasa tidak percaya diri dan selalu ragu mengambil keputusan. Akan lebih baik jika orang tua menjadi role model bagi Si Kecil dengan melakukan segala tindakan baik. Setiap anak adalah peniru ulung, seiring berjalannya waktu ia akan terbiasa menjalankan kewajibannya penuh tanggung jawab tanpa paksaan.

Memang penting memastikan kenyamanannya, tetapi sebaiknya diberikan batasan sebagai kontrol dan membentuk sikap disiplin. Jelaskan jika sebelum menikmati hak, ia harus melaksanakan kewajibannya dengan baik. Misalnya, memperoleh hak pendidikan, tentu dibarengi kewajiban untuk belajar. Keberadaan orang tua untuk selalu mendampingi dan terlibat dalam tahapan kehidupannya dapat menjadi dukungan moral yang sangat dibutuhkannya saat berkembang.

Setiap keluarga memiliki cara mendidik yang berbeda. Menerapkan pola asuh yang tepat akan membuat Si Kecil melaksanakan kewajiban dengan senang tanpa paksaan, tentu ketika hak-hanya juga telah dipenuhi. Selain itu, tumbuh kembangnya pun akan optimal. Yuk, ketahui pola asuh yang paling cocok untuk Si Kecil di sini, ya : Pola Asuh yang Tepat Agar Anak Cerdas.

Sources : 

  • Oiguskantsler. Children and Youth Rights and Responsibilities. Diakses pada tanggal 4 September 2024. https://www.oiguskantsler.ee/en/children
  • Educated Nannies. Ways to Teach Your Children Responsibility Around the House. Diakses pada tanggal 4 September 2024. https://www.educatednannies.com/ways-to-teach-your-children-responsibility-around-the-house
  • Talk It Out NC. Responsibilities of Children. Diakses pada tanggal 4 September 2024. https://www.talkitoutnc.org/responsibilities-of-children
Morigro mendukung program ASI Eksklusif