Keterampilan motorik kasar dan halus merupakan aspek perkembangan Si Kecil yang sama pentingnya, namun memiliki fokus yang berbeda. Keterampilan motorik kasar melibatkan otot besar dan koordinasi tubuh, sementara motorik halus melibatkan otot kecil dan ketangkasan jari-jemari. Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai perbedaan keduanya agar GroMoms bisa memberikan stimulasi yang tepat.
Keterampilan motorik kasar adalah kemampuan Si Kecil untuk menggerakkan otot-otot besar di tubuhnya, seperti otot kaki dan lengan. Keterampilan ini sangat penting untuk aktivitas fisik sehari-hari, seperti berjalan, berlari, melompat, memanjat, dan melempar bola.
Sedangkan keterampilan motorik halus adalah kemampuan Si Kecil untuk menggerakkan otot-otot kecil, terutama di tangan dan jari. Keterampilan ini membutuhkan koordinasi antara mata dan tangan yang cermat, agar ia dapat melakukan aktivitas seperti menulis, menggambar, menyuap makan sendiri, dan mengancing baju.
Kedua jenis keterampilan ini sangat penting untuk selalu distimulasi agar Si Kecil dapat menjalani aktivitas sehari-hari lebih mudah tanpa bergantung pada GroMoms. Keterampilan motorik kasar yang baik dapat membuatnya bergerak dengan lincah dan percaya diri. Sedangkan keterampilan motorik halus yang terlatih akan membantunya mandiri dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Seperti yang disebutkan di atas, karena keterampilan ini sangat penting, stimulasinya harus dilakukan sejak dini sambil memantau perkembangannya. Berikut beberapa cara praktis yang bisa GroMoms lakukan untuk melatihnya.
Latihan keterampilan yang perlu GroMoms lakukan harus disesuaikan dengan umur Si Kecil. Contohnya, untuk anak usia 3 tahun, mulailah dengan memberikan sepeda roda tiga dan mengenalkan konsep mengayuh. Ajak juga dia untuk berjalan dan berlari di luar ruangan secara rutin.
Pada usia 4 tahun, GroMoms bisa mulai memperkenalkan konsep keseimbangan seperti bermain lompat tali atau melompat dengan satu kaki pada permainan engklek. Kalau di dalam rumah, ajarkan Si Kecil permainan hula hoop.
Saat Si Kecil sudah memasuki usia 5 tahun ke atas, GroMoms dapat mengenalkan olahraga seperti berenang, bermain sepak bola, dan kasti. Namun perlu diingat, perkembangan tiap anak tentunya berbeda-beda. Jadi, hindari memaksa Si Kecil jika dia belum mampu melakukannya dengan benar.
Selain cara di atas, GroMoms juga harus menyelingi kegiatan stimulus Si Kecil dengan tepat dan kreatif agar dia tidak bosan. Misalnya dengan melibatkannya dalam kegiatan GroMoms sehari-hari, seperti memegang sendok dan mengancing baju. Buat dia mencontoh agar dapat mengenal konsep baru.
Supaya lebih menarik, GroMoms bisa menggunakan mainan warna-warni seperti balok susun agar Si Kecil dapat terlatih memegang benda tanpa menjatuhkannya. Plastisin atau lilin mainan juga dapat menstimulus otot jarinya untuk menekan dan membuat bentuk yang diinginkannya.
Beri juga kesempatan berimajinasi, misalnya dengan kertas dan krayon, yang juga sekaligus memacu Si Kecil untuk terus menggunakan jari-jari tangannya. Pada anak usia 4-5 tahun, GroMoms bisa mengenalkan alat gunting dan mengajaknya berkreasi dengan menggunting kertas warna-warni.
GroMoms, sekarang sudah tahu kan betapa pentingnya keseimbangan motorik kasar dan halus untuk Si Kecil? Saat ini, sudah banyak media terpercaya untuk membantu GroMoms menemukan mulai dari ide-ide permainan edukatif dan seru hingga gaya belajar untuk membantunya tumbuh optimal. Yuk, buat rencana permainan yang mendukung motorik kasar dan halusnya dengan mengenali kecerdasan majemuk di sini: Apa itu 8+1 Kecerdasan Majemuk.
Referensi: