Bahaya Makanan Manis untuk Anak dan Cara Membatasinya

Morigro July 4, 2023
bahaya makanan manis

Banyak anak suka makanan manis karena rasanya yang enak dan membuat ketagihan. Dibalik rasanya yang lezat, konsumsi makanan manis berlebihan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk obesitas, kerusakan gigi, dan risiko penyakit serius.  

Oleh karena itu, GroMoms perlu mengontrol asupan gula anak dan memperkenalkannya pada makanan yang lebih sehat.

Kenapa Anak Suka Makanan Manis? 

Cukup wajar jika Si Kecil lebih suka makan makanan dengan cita rasa manis. Sebab, memang manis merupakan cita rasa yang pertama kali dikenalnya ketika hidup, yaitu rasa manis dari ASI. 

Selain itu, ia memiliki 30.000 tastebuds pada lidahnya. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan dengan tastebud milik orang dewasa. Oleh karenanya, kepekaannya terhadap rasa jauh lebih tinggi, sehingga ia akan menolak rasa lainnya jika ia merasa rasa yang baru dikecapnya itu tidak familiar baginya.

Faktor biologis juga cukup berperan dalam mempengaruhinya untuk memilih makanan. Ia merasakan efek positif setelah mengonsumsi camilan dengan banyak kandungan gula, sebab gula ini menimbulkan tenaga dalam tubuhnya. Ia juga merasa lebih bersemangat setelah makan camilan yang terasa manis.

Faktor lingkungan pun ikut mempengaruhinya. Jika ia terus-menerus melihat GroMoms dan GroDads selalu mengkonsumsi camilan manis, maka kemungkinan besar ia akan menirukannya.

Oleh karena itu, hindari hal-hal seperti ini karena masih ada banyak pilihan camilan sehat lainnya yang lebih bernutrisi untuk anak. Ingin tahu apa saja pilihannya? Yuk cari tahu di artikel: Cemilan Anak 1 Tahun yang Sehat dan Lezat.

Bahaya Makanan Manis untuk Anak 

Camilan dengan banyak kandungan gula akan menghasilkan kalori guna memenuhi asupan energinya. Namun, akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan jika mengkonsumsinya secara berlebihan.

Berikut ini beberapa bahaya makanan manis untuk anak yang harus GroMoms waspadai:

Tidak Nafsu Makan

Mengonsumsi terlalu banyak makanan manis seperti permen dan jajanan manis dapat membuat anak tidak nafsu makan makanan yang lebih sehat. Makanan manis seringkali tidak memberikan rasa kenyang yang tahan lama, sehingga anak cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori kosong tanpa nutrisi yang cukup.

Gangguan Metabolisme

Asupan gula berlebihan dapat menyebabkan masalah metabolisme pada anak. Gula cepat dalam makanan manis dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang mengganggu keseimbangan insulin. Ini dapat mengarah pada resistensi insulin, yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada anak-anak.

Masalah Kesehatan Gigi

Camilan manis juga menyebabkan gula banyak mengendap di mulutnya. Gula ini akan bercampur dengan bakteri dan membuat giginya berlubang. Ia bisa sakit gigi, sehingga akan kesulitan makan dengan lancar

Gangguan Perilaku

Makanan manis yang mengandung gula dengan kadar tinggi dapat memengaruhi perilaku anak. Gula dapat menyebabkan lonjakan energi yang cepat setelah dikonsumsi, yang sering diikuti oleh penurunan energi. 

Ini dapat mengakibatkan anak menjadi hiperaktif, tidak terkendali, dan sulit untuk berkonsentrasi. Peningkatan kadar gula dalam darah juga dapat memengaruhi sistem saraf, yang memainkan peran penting dalam mengatur emosi. 

Anak-anak yang mengonsumsi makanan manis berlebihan cenderung lebih sulit dalam mengendalikan emosi mereka, dan ini dapat berdampak negatif pada perilaku mereka.

Menurunkan Kemampuan Belajar

Gula berlebihan dalam makanan dapat mengganggu kemampuan belajar anak. Lonjakan dan penurunan gula darah yang drastis setelah mengonsumsi makanan manis dapat memengaruhi konsentrasi dan fokus anak. 

Hal ini dapat membuat anak sulit untuk memahami pelajaran di sekolah, mengingat informasi, dan melakukan tugas-tugas akademis dengan baik. Selain itu, gula berlebihan dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif, termasuk keterampilan pemecahan masalah.

Risiko Obesitas

Pada umumnya dampak buruknya adalah dapat mengakibatkan obesitas atau kelebihan berat badan. Itu karena kandungan kalori dari gula akan menumpuk dalam tubuh dan menjadi lemak. Obesitas berkepanjangan dapat memicu munculnya penyakit kronis ketika dewasa.

Masalah Kesehatan Lainnya 

Penyakit kronis ini dapat berupa diabetes, kolesterol tinggi, bahkan hipertensi. Sebab, tingginya kandungan gula dalam tubuh menyebabkan tekanan darah meningkat dan memicu hati untuk membuang lebih banyak lemak ke dalam aliran darah. 

Kedua reaksi ini dapat memicu munculnya penyakit jantung dan diabetes. Sayangnya ketika penyakit ini muncul, ia sudah dewasa dan terlanjur kecanduan pada makanan manis, sehingga kesulitan untuk menghentikan kebiasaan itu.

Cara Mengatasi Konsumsi Makanan Manis Berlebihan

Sangat penting untuk mengatur konsumsi camilan Si Kecil agar tidak terlalu banyak mengandung gula, untuk menghindari dampak negatif pada kesehatannya. Bagaimana caranya?

Memperkenalkan Cita Rasa

Si Kecil memiliki lebih banyak tastebuds pada lidahnya daripada jumlah tastebuds orang dewasa. Tentu saja ini menjadikannya lebih peka terhadap cita rasa. Nah, usia muda seperti ini merupakan saat tepat untuk memperkenalkannya dengan cita rasa lain, seperti gurih, asin, asam, dan pahit. 

Latihlah ia untuk merasakan aneka cita rasa tersebut secara rutin. Dengan demikian, kepekaannya juga akan meningkat terhadap cita rasa lainnya.

Mengganti Makanan Manis dengan Alternatif yang Lebih Sehat

Memberikan pilihan alternatif berupa camilan dengan sumber rasa manis alami juga merupakan solusi tepat. GroMoms bisa membuat aneka sajian makanan atau minuman dengan memanfaatkan bahan baku bercita rasa manis alami, seperti buah stroberi, jeruk, maupun apel. 

Bahan tersebut dapat diolah menjadi jus, puding, atau es krim tanpa menambahkan pemanis makanan. Tentu Si Kecil akan menyukainya dan berdampak baik bagi kesehatannya.

Nah bagi GroMoms yang ingin memberikan cemilan sehat untuk Si Kecil. Bisa simak beberapa pilihannya di artikel ini: Cemilan Anak 1 Tahun yang Sehat dan Lezat 

Mendidik Si Kecil tentang Pentingnya Diet Seimbang

Mendidik Si Kecil tentang pentingnya diet seimbang sejak dini dapat menanamkan sugesti pada dirinya untuk selalu menjaga pola hidup sehat hingga dewasa. GroMoms perlu menasehatinya dengan cara menyenangkan dan bahasa yang mudah dimengerti, supaya tidak mengonsumsi camilan manis secara berlebihan.

GroMoms juga perlu menjelaskan dampak negatif camilan tinggi gula ini yang dapat menyebabkan kegemukan ketika besar nanti, dan risiko bahwa kegemukan ini akan menyebabkannya mudah sakit. Tanamkan pula kepadanya bahwa Si Kecil perlu menyeimbangkan konsumsi manis ini dengan asupan makanan lain yang bergizi. 

Salah satu edukasi diet seimbang untuknya yaitu dengan memberikannya susu secara rutin setiap harinya. Jelaskan padanya dengan meminum susu akan membuat ia memiliki badan sehat dan kuat, juga membuatnya cerdas. Dengan demikian, Si Kecil menjadi tertarik untuk menjalankan diet seimbang. Morigro merupakan pilihan susu yang tepat untuknya, karena tinggi akan nutrisi penting untuk tumbuh kembang optimalnya. Yuk cari tahu apa saja kandungan nutrisinya: Susu Morigro, Seimbangkan Gizi Si Kecil

Morigro mendukung program ASI Eksklusif